mengenal tiga v komponen penting dalam public speaking belajar pidato

Mengenal Tiga V, Komponen-Komponen Penting dalam Public Speaking

Apa saja komponen penting dalam public speaking? Ada tiga V. Vocal, verbal, visual. Apa itu?


Apa itu public speaking? Siapa saja yang membutuhkan keterampilan itu? Bagaimana melakukannya? Apa saja yang kita butuhkan sebelum melaksanakannya? Ranalino.co telah membahas beberapa bagiannya dengan baik, dan saat ini kita akan mengenal komponen apa saja yang penting dalam public speaking itu.

Tiga V, Komponen Penting dalam Public Speaking

Apakah semua kegiatan berbicara di depan banyak orang adalah public speaking? Jawabannya: TIDAK! Terdapat batasan-batasan, di antaranya: rencana kegiatan, tujuan kegiatan, dan publik atau khalayak yang disiapkan. Informasi tentang pengertian, pelaku, tujuan, dan alur public speaking telah dibahas sebelumnya di “Public Speaking: Pengertian, Pelaku, Tujuan dan Alur”. Di luar materi itu, berbagai topik seputar public speaking terus dibicarakan.

Kemudahan teknologi informasi, ruang-ruang publik yang dibuka di berbagai media, kemampuan memanfaatkan saluran seperti Youtube, Facebook, Instagram dan berbagai platform media sosial lainnya adalah alasan semakin banyak orang membutuhkan keterampilan public speaking. Pada saat sama, tidak semua orang memiliki akses untuk mempelajarinya secara khusus. Ada soal biaya, waktu, dan hal-hal lainnya. Tetapi setiap hari kita menemukan video yang berisi seseorang melakukannya. Apakah semua baik? Hmmmm…

Baca juga: Manfaat Dongeng Sebelum Tidur, Membantu Anak Memahami Perintah Sederhana

Kita perlu belajar. Tetapi, bagaimana mungkin seorang tukang kayu yang ingin bercerita tentang kualitas pekerjaannya harus mengikuti kursus atau pelatihan khusus sedangkan kebutuhannya melakukan itu hanya sementara? Dia memerlukan keterampilan itu untuk “menjual diri” via platform tadi, tetapi tidak punya banyak waktu. Atas dasar itulah, Ranalino.co membagi informasi tentang kegiatan public speaking ini secara periodik.

BACA JUGA
76 Tahun RRI, Saya Mau Cerita tentang Radio Ini

Yang dibahas kali ini adalah tiga V sebagai komponen-komponen yang harus dimiliki agar kegiatan public speaking berjalan baik. Atau, sebut saja, tiga V agar Anda tampil memukau ketika “menjual diri” di berbagai panggung.

Baca juga: Menyelesaikan Hambatan Public Speaking

Mari simak!

Vocal

Pelaku public speaking diharapan memiliki kualitas vokal atau suara yang baik. Tetapi tidak semua orang lahir dengan anugerah vokal seindah Ebet Kadarusman (1936 – 2010). Senam vokal adalah hal yang bisa dilakukan ‘orang biasa’ agar kualitas vokalnya lebih baik. Soalnya adalah siapa yang sempat melakukan senam vokal tanpa instruktur sementara kebutuhan melakukan public speaking itu segera? Berdasarkan pengalaman, saya biasanya menyarankan humming. Menggumamkan -m yang panjang tanpa diawali -e. Mmmmmmm… Ya. Begitu. Dengan suara rendah.

Mengapa public speaking dilakukan dengan (harus diawali dengan) suara rendah? Percayalah. Tidak ada yang mampu memenangkan perdebatan dengan berteriak-teriak. Dia lebay! Jika ingin memengaruhi orang lain, gunakan suara rendah–sebagian akrab dengan istilah suara berat–tetapi dengan power yang memadai.

Produksi vokal yang baik akan sangat berpengaruh pada berhasil tidaknya kegiatan public speaking itu. Artinya, kecuali Anda adalah Karni Ilyas atau David Beckham atau orang yang punya kuasa atau sudah lebih dahulu terkenal, semua pelaku public speaking memerlukan produksi vokal yang meyakinkan.

Verbal

Ini tentang kejelasan kata dan kalimat yang keluar dari mulut kita. Percuma rasanya kita mampu memproduksi vokal dengan baik tetapi kata-kata yang keluar berbunyi aneh. Desis, desah, dan hal-hal lain yang barangkali berhasil untuk orang yang kita cintai, tidak akan dimengerti oleh publik atau khalayak.

Cinta harus diucapkan dengan jelas tanpa perlu menambah huruf -h di akhir kata, atau mengganti huruf -t dengan -c, atau penggabungan keduanya. Jangan sekali-sekali mengucapkan cincah, kecuali kalau kamu Broery Marancikah, halaaaah.

BACA JUGA
Menjadi Master of Ceremony atau MC yang Tidak Menyerap Jutaan Cahaya dan Selucunya Saja

Bisa saja itu menjadi unique selling point (USP) sepanjang Anda yakin mampu konsisten melakukannya. Cincah kicah sepercih cincah abadih ancara Romeoh dan Juliech. Pertanyaannya adalah apakah kita ingin merebut posisi Cinchah Laurah?

Bagi pelaku public speaking pemula–orang-orang yang ingin bisa melakukannya dengan baik dan benar, menguasai kata-kata, kemampuan membuat penekanan (stressing) pada kata kunci, dan kejelasan bunyi adalah hal utama. Humming (atau menggumam) adalah awalan. Tentu saja tidak disarankan terus menggumam di sepanjang kegiatan.

Visual

Yang ini perdebatannya bisa sangat panjang. Standar good looking yang berbeda di setiap kampung dan kota adalah dunia referensial yang menyebabkan kita berdebat dan cenderung berteriak-teriak. Lalu muncullah percakapan soal selera.

Dalam public speaking, visual yang dimaksudkan adalah kesesuaian penampilan pelaku dengan sasaran. Anda tentu saja harus mandi dan gosok gigi sebelum melakukannya. Harus. Tanpa rencana melakukan kegiatan public speaking pun, mandi dan gosok gigi itu penting!

Namun yang sedang dibahas bukan tentang keharusan kita terlihat seperti Raisa atau Reza Rahardian. Mereka adalah makhluk lain, orang-orang yang beruntung “memenuhi konsensus Indonesia” tentang keren. Kita tidak bisa, dan tentu saja tidak perlu berjuang untuk terlihat seperti mereka. Yang diperlukan adalah tampil lebih baik dari audiens. Ini penting untuk kepercayaan diri pelaku public speaking dan tingkat trust audiens.

Tampil lebih baik tidak berarti Anda harus memakai setelan jas, dasi, topi songke, kacamata hitam. Ada pertimbangan keseuaian penampilan dengan tema. Jika audiens atau kelompok sasarannya adalah anak-anak, pakailah baju dengan warna yang cerah. Kalau menjadi MC di pernikahan, tampillah dengan elegan. Hmmm… Bisa jabarkan elegan dengan baik, to? Dan lain sebagainya.

BACA JUGA
Menyelesaikan Hambatan Public Speaking

Baca juga: Pesta Emas SDK Ruteng V: Galus Ganggus, Alvand dan Ited, dan Paulo Freire

Pertanyaannya: apakah tiga modal itu sudah cukup? Sorry to say, kita masih agak jauh. Tetapi dengan menguasai tiga komponen penting tadi, Anda telah siap bergerak ke level berikutnya. Di level itu, Anda akan diminta untuk menguasai tiga hal lain, seperti attractive introduction, maintain interest level, dan powerful closing.

Ranalino.co akan membaginya secara praktis dan santai dan ceria sebab keutamaan yang harus dimiliki seorang pelaku public speaking adalah keceriaan; kemampuan menikmati pekerjaannya itu dengan sungguh-sungguh. Jika tidak, Anda akan tampak seperti sekumpulan orang yang menari di pesta-pesta di Ruteng dan beberapa di antara mereka tidak sekali pun tersenyum. Seolah-olah mereka sedang ada di sana karena dipaksa seseorang. Oh, pesta yang muram.

15 Mei 2018

Salam dari Kedutul, Ruteng

Armin Bell

Gambar dari BeritaSatu.com.

Bagikan ke:

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *