menyelesaikan hambatan public speaking agar tidak gugup

Menyelesaikan Hambatan Public Speaking

Ada banyak hambatan public speaking. Ini tidak bisa diselesaikan dengan doa saja. Doa tentu saja penting. Tetapi latihan itu penting. Ora et labora. Iya to? 


Karena memiliki tujuan tertentu serta kewajiban untuk menyampaikannya dengan runtut dan urutan yang jelas, tidak sedikit orang yang mengalami persoalan kepercayaan diri ketika hendak melakukan kegiatan ini. Bayangan tentang jumlah pendengar yang banyak, kekeliruan yang mungkin terjadi, intonasi suara yang tidak jelas, membuat banyak yang tidak bersedia melakukannya.

Tetapi jika karena tuntutan profesi terpaksa harus melakukannya–berhubungan dengan jabatan, pekerjaan, atau niat menjadi seorang pemimpin, mau tidak mau, seseorang harus mempelajari cara menyelesaikan hambatan public speaking.

Pada materi-materi public speaking sebelumnya, di Ranalino.co saya bercerita tentang dasar-dasar kegiatan ini. Tentang apa itu public speaking, siapa saja yang melakukannya (sebutan umum), alur bagaimana, mengapa kegiatan itu dilakukan, dan lain-lain.

Baca juga: Public Speaking: Pidato, Pengertian, Skema, dan Lainnya

Dalam pengalaman memberikan materi ini bagi pelajar SMP dan SMA, banyak pertanyaan yang muncul. Paling sering adalah tentang tips mengatasi rasa gugup saat melakukan kegiatan tersebut; bagaimana menyelesaikan hambatan public speaking. Tulisan ini mencoba menjawab sedikit dari sekian banyak kebutuhan pelaku public speaking pemula, tentu saja berdasarkan pengalaman pribadi ketika menjadi pemateri maupun ketika menjadi MC pada beberapa kesempatan.

Cara Menyelesaikan Hambatan Public Speaking

Penting rasanya, membagi ulang tips atau cara praktis yang bisa ditempuh ketika kita diminta menjadi pelaku public speaking. Berikut langkah-langkah yang sebaiknya ditempuh:

Menyiapkan Materi yang Sistematis

Sekecil apa pun event yang akan dibuat, semurah apa pun budget yang disiapkan, materi yang sistematis haruslah disusun. Bahkan ketika ‘hanya’ akan menjadi pemandu acara pada ulang tahun teman kelas, Master of Ceremony atau MC wajib menyusun secara tertulis: susunan acara, tuturan, serta kisah ilustrasi yang akan disampaikan. Bagi seorang pelaku public speaking, TIDAK ADA ACARA KECIL. Itu!

Mengatasi Hambatan Kepribadian

Setiap pelaku public speaking pasti berhadapan dengan hambatan kepribadian. Misalnya, rasa gugup yang menyerang saat hendak tampil. Ini bisa diatasi dengan ‘selalu patuh’ pada materi yang telah dibuat. Improvisasi bisa dibuat atau terjadi ketika tampil, tetapi sebaiknya disiapkan juga secara tertulis. Menghitung peluang, di mana, kapan, dan dalam situasi apa penambahan itu terjadi mestilah dilakukan pada persiapan materi.

Hal lain tentang hambatan kepribadian adalah salah kostum, salah bahasa, tidak tepat waktu–semuanya hal yang membuat kita gugup saat berbicara. Jika kita telah mengetahui peluangnya, bukankah kita bisa melakukan persiapan sebelumnya?

Penggunaan Body Language Secara Tepat

Gerakan-gerakan badan atau bahasa tubuh itu penting. Tetapi sadarilah bahwa pada bagian tertentu, bahasa tubuh yang salah justru membuat seluruh acara menjadi rusak. Akibatnya, seorang pelaku public speaking akan ‘dibicarakan’ tak elok oleh audiens. Pahamilah ‘aturan umum’ tentang bahasa tubuh termasuk yang berlaku lokal.

Pada kebudayaan tertentu, terlampau sering menggerakkan tangan bisa jadi membuat audiens tidak nyaman. Kepala yang diangkat terlampau tinggi saat bicara mungkin membuat anda dianggap sombong. Jari tengah tidak boleh diacungkan sendirian di wilayah mana pun muka bumi ini. Bergeraklah pada area yang nyaman. Selalu tersenyum, tidak menyerang audiens yang mungkin kurang perhatian, tidak mengkritik audiens dengan kasar terutama jika para pesertanya adalah anak-anak. Mudah to?

Metode Penyampaian yang Sistematis dan Tepat Sasaran

Materi sudah disusun. Patuhilah! Sekali lagi: PATUHILAH! Hormati apa yang sudah disiapkan sebelumnya, kecuali jika keadaan lapangan membuat materi yang disiapkan benar-benar tidak bisa dipakai.

Ini penting! Mematuhi diri sendiri agar tidak diserang rasa bersalah selama penampilan atau setelah penampilan. Tepat sasaran juga berarti memahami audiens dengan baik. Ini bisa dilakukan. Saya mengutip pertanyaan lama: “Kalau anda tidak menghargai diri sendiri, bagaimana berharap orang lain bisa menghargai anda?”

Cara Menggunakan Alat Peraga

Pada situasi atau kegiatan tertentu, alat peraga bisa digunakan. Jangan berpikir tentang membawa barang-barang yang berat dan ribet kecuali jika itu dimungkinkan. Jika tidak? Tubuh kita adalah alat peraga sesungguhnya dan sebenar-benarnya. Tubuh (baca: tangan) kita tahu bagaimana membentuk lingkaran, segitiga, garis lurus, dan lain-lain. Pakai tubuh dengan benar. Lebih mudah membawa tubuh daripada lemari to?

Finishing yang Mengesankan

Selama waktu penyajian, Anda telah sukses. Itu baik. Tetapi ingatlah dan persiapkanlah penutup yang mengesankan. Pada seminar misalnya, penutup bisa berupa pertanyaan. Pada saat menjadi MC? Berterimakasihlah kepada orang-orang yang membuat acara itu berlangsung baik. Selain itu, selalu ada situasi bahwa beberapa di antara audiens yang hadir tidak nyaman karena Anda atau karena acaranya. Minta maaflah. Kita mau semua orang pulang dengan cerita yang baik tentang kita, to?

Baca juga: Pengertian, Pelaku, Tujuan, dan Alur Public Speaking

Langkah Lanjutan Menyelesaikan Hambatan Public Speaking

Jika semua sudah dilakukan, maka saya sungguh yakin akan semakin sedikit jumlah orang yang gugup saat melakukan kegiatan public speaking. Catatan lain adalah berdoa agar semuanya berjalan lancar. Sudah? Puji Tuhan. Langkah selanjutnya hanya tinggal mengingat hal-hal berikut:

  1. Harus membuat kalimat pembuka yang berkesan;
  2. Harus mengorganisasikan bahan presentasi Anda;
  3. Harus melakukan visualisasi;
  4. Harus berlatih;
  5. Bernafaslah dalam-dalam;
  6. Fokuslah pada relaksasi;
  7. Lepaskan ketegangan;
  8. Harus melakukan kontak mata dengan audiens;
  9. Harus pakai pakaian yang nyaman dan sesuai kebutuhan acara atau standar audiens;
  10. Berpindah tempatlah secara nyaman;
  11. Gunakan gerak isyarat pada situasi tertentu;
  12. Gunakan mimik wajah yang mendukung;
  13. Mata Anda harus selalu bersinar;
  14. Tidak boleh memasukkan tangan ke saku;
  15. Tidak boleh menangkupkan di belakang punggung;
  16. Tidak boleh mensedekap lengan;
  17. Tidak boleh bertolak pinggang (Orang Manggarai menyebutnya cakar pinggang);
  18. Tidak boleh meremas-remas tangan;
  19. Tidak boleh memandang ke arah lain;
  20. Presentasi harus tepat;
  21. Tidak boleh monoton;
  22. Tidak boleh berlebihan.

Bagaimana? Sudah cukup? Mudah-mudahan cukup sebab tulisan ini akan segera berakhir.

Namun sebelumnya saya mau cerita. Sebelum jadi MC di Lapangan Motang Rua Ruteng, dahulu sekali saya pernah menjadi MC di kelas. Sebelum jadi penyiar radio, ketika kecil saya sering diminta bercerita tentang pengalaman seharian ketika makan malam. Saya lakukan semuanya dengan penuh semangat. Karena panggung-panggung yang akan kita dapat di kemudian hari sesungguhnya adalah gabungan dari pengalaman pada panggung-panggung kecil yang harus dihormati sungguh-sungguh. Semoga tips public speaking ini bermanfaat.

5 Mei 2014

Salam dari Ruteng

Armin Bell

PS: Tulisan ini adalah ringkasan dari materi Public Speaking yang saya sampaikan pada Pemilihan Duta Anak Kabupaten Manggarai bersama Pemkab Manggarai dan Wahana Visi Indonesia, April 2014.

Gambar dari Topcareer.id.