menjadi blogger ntt ranalino tidak akan buat anda mendadak keren bagian keempat

Menjadi Blogger Tidak Akan Buat Seseorang Mendadak Keren Bagian Keempat

Ranalino.co akan terus meng-update catatan tentang bagaimana menjadi blogger. Kita bertemu di seri Menjadi Blogger Tidak Akan Buat Seseorang Mendadak Keren yang keempat.


Ruteng, 8 Juli 2017

Saya selalu senang mendapat kesempatan berbagi soal blog di Ruteng, Manggarai. Alasannya adalah karena saya melihat ada sangat banyak penulis muda potensial di sekitar saya dan di saat yang sama kuota media mainstream untuk para penulis pemula sangat kecil. Ini hanya satu alasan dari ribuan alasan yang bisa dipikirkan tentang mengapa seseorang sebaiknya menjadi blogger. Blogging adalah salah satu sarana yang bisa dipakai orang-orang muda potensial tersebut untuk menyampaikan idenya k publik. Di saat yang sama, ruang interaksi menjadi terbuka lebar; kita bisa saling belajar. Long life education, bukan?

Karena alasan itulah, dengan senang hati saya mengatakan “Ya, Saya Bersedia!” ketika beberapa waktu silam dihubungi oleh Panitia Jambore Anak GMIT untuk sharing tentang blog. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama sepekan (3 – 9 Juli 2017) di Rumah Retret Wae Lengkas yang dikelola oleh Suster-suster Karmel. Ini soal lain. Bukan tentang menjadi blogger tetap soal toleransi. Nanti saja saya ceritakan topik ini.

Yang ingin saya bagi pada catatan ini adalah tentang bagaimana kegiatan itu berlangsung dan apa yang saya sampaikan pada beberapa anak yang belajar “menulis kreatif” dan “menjadi blogger”. Sesungguhnya ada banyak sekali kelas yang disiapkan panitia dalam hubungan dengan kecerdasan personal anak. Lebih dari dua ratus orang peserta dibebaskan memilih kelas yang sesuai dengan minat mereka, seperti soal hukum, kedokteran hewan, menjadi master of ceremony, dongeng, tari, dan lain-lain, termasuk menulis kreatif dan menjadi blogger.

Ada lima anak yang memilih kelas kami. Kami adalah saya dan Marcelus Ungkang, Dosen Sastra di STKIP St. Paulus Ruteng. Dosen muda yang biasa dipanggil Celus atau Njeuk ini berbagi tentang menulis kreatif, sedangkan saya tentang menjadi blogger.

Baca juga: Lipooz, dari Ruteng ke 16 Bar ke Hip Hop sampai Tuhan Suruh Berhenti

Materi awal adalah “Menulis Kreatif”. Ini adalah sesuatu yang sangat penting buat saya dan siapa saja yang gemar menulis. Celus dengan asyik bercerita tentang dasar penulisan dan bagaimana menambahkan sangat banyak kalimat di antara subyek dan predikat serta setelah obyek.

Yang diambil sebagai contoh adalah kalimat “pohon telah jatuh cinta kepada angin”. Tambahkan keterangan di antara subyek dan predikat, serta setelah obyek. Kalimat pendek itu bisa menjadi: pohon, yang tak pernah ingin mengembara/ yang setia membasuh butir demi butir udara/ telah jatuh cinta kepada angin, yang rumahnya di angkasa/ yang kepak sayapnya selalu penuh dengan burung gereja//

BACA JUGA
Dongeng Brothers Grimm - Hansel dan Gretel

Taraaaa… Ajaib bukan? Bai de wei, contoh yang diambil oleh kawan saya ini adalah dari puisi “Tentang Pohon 1” karangan karya Sapardi Djoko Damono. Saya suka. Para peserta dan saya lalu ikut berlatih. Menggunakan kalimat dasar “Saya (nama) yang berasal dari bla bla bla. Kalimat pendek itu berhasil disulap menjadi kalimat yang sangat panjang. Masih ada materi lain yang disampaikan Marcelus Ungkang dan saya menikmatinya.

Lalu tibalah giliran saya berbagi. Tentang “Menjadi Blogger“. Saya terkejut bahwa beberapa anak ternyata telah memiliki blog. Usia mereka masih belasan tahun. Selalu menyenangkan (sekaligus mengejutkan) bahwa pada usia semuda itu–saya masih belajar cara mencuci baju sendiri dengan baik di usia seperti itu–mereka belajar memanfaatkan teknologi informasi dengan baik.

Karenanya kepada mereka saya sampaikan bahwa pilihan menjadi blogger seperti yang mereka lakukan adalah sesuatu yang sangat baik. Yang perlu dilakukan selanjutnya adalah secara rutin mengisi blog, mengumpulkan tema, melakukan riset-riset kecil, dan tentu saja blogwalking.

Blogger Tidak Akan Berkembang tanpa Blogwalking?

Blogwalking adalah kegiatan mengunjungi blog orang lain atau berjalan-jalan ke blog lain. Di awal kegiatan ngeblog, blogwalking biasanya ditujukan untuk meninggalkan jejak. Ketika berkunjung, kita meninggalkan komentar dan menitipkan jejak berupa alamat url kita di sana. Harapannya, pemilik blog tersebut akan balik melakukan kunjungan ke blog kita. Semacam barter.

Tetapi itu dulu. Ketika hampir semua blogger merasa bahwa dengan meninggalkan jejak, lalu lintas kunjungan ke blog kita meningkat. Sesuatu yang barangkali terlampau sederhana karena akhirnya kegiatan blogwalking dianggap hanya sebagai usaha mencari pengunjung. Akibatnya, banyak yang melupakan manfaat paling penting dari kegiatan blogwalking yakni writing ability improvement.

Yup! Blowalking seharusnya ditujukan untuk meningkatkan kemampuan menulis. Dengannya kita bisa belajar tentang teknik menulis, cara menggunakan kata kunci, dan lain-lain. Syaratnya tentu saja dengan MEMBACA artikel di blog yang kita kunjungi. Itu berarti, kegiatan blogwalking tidak semata ditujukan untuk meninggalkan komen seperti: nice post”, thank you for sharing, info ini bermanfaat, atau kalimat pendek lain yang bisa kita tulis tanpa membaca artikel tersebut secara utuh. Kegiatan blogwalking seharusnya lebih dari itu. Membacalah dan belajarlah sesuatu di sana.

BACA JUGA
Menjadi Blogger Tidak Akan Buat Seseorang Mendadak Keren Bagian Kesembilan

Hanya saja, di tengah persaingan blog yang semakin luar biasa sedangkan kebiasaan membaca kita sangat rendah, blogwalking menjadi hanya bertujuan meninggalkan jejak. Oh, sedihnya. Lihatlah beberapa hal yang ditulis oleh sejumlah blogger tentang alasan blogwalking berikut ini:

  • Helping you get traffic blog visitors.
  • Provide and clarify the existence and visibility. Introducing your presence and your blogs, and familiarizing yourself with the other blogs.
  • Build and develop link popularity of your blog.
  • Getting backlinks from blogs that visit.
  • Promotion and Marketing blog for free.
  • Got the idea to write a new article.
  • Enrich and strengthen the keyword in the anchor text content using the comments left.
  • Improving Writing Ability.
  • Build a friendship or relationship.

Ckckck… berapa banyak dari alasan di atas yang berhubungan dengan kemampuan menulis? Hanya tiga. Selebihnya adalah urusan traffic. Padahal seorang blogger tidak akan jadi blogger yang baik hanya karena traffic. Mamma Mia!

Nah, untuk menghindari kecendrungan melakukan blogwalking demi membuang sampah, eh, meninggalkan jejak, kepada para peserta kelas Jambore tersebut saya ceritakan bahwa kegiatan blogwalking haruslah ditujukan untuk meningkatkan kemampuan menulis dan hal-hal lain yang berhubungan dengan keterampilan itu.

Paling tidak ada tiga hal yang harus menjadi prioritas dalam kegiatan blogwalking dewasa ini (atau seorang blogger tidak akan bergerak ke mana-mana), yaitu:

Satu, Mengumpulkan Ide

Kemampuan menulis hanya bisa muncul kalau seseorang rajin membaca. Tidak ada penulis yang lahir dari dunia yang tidak membaca. Membaca buku, membaca situasi (mengamati), serta membaca tulisan bloger lain. Tentu saja tidak berarti bahwa setelah blogwalking kita langsung memproduksi artikel baru. Hasil membaca atau kegiatan blogwalking bisa diubah menjadi tabungan ide. Seorang blogger wajib menabung (mendata) banyak ide kemudian mengembangkannya menjadi tulisan di waktu-waktu berikutnya. datang darimana saja, termasuk membaca tulisan bloger lain.

Dua, Membaca = Menyenangkan Diri

Dalam pengalaman pribadi, membaca adalah kegiatan yang menyenangkan. Dengan membaca, kita tidak saja mendapat informasi baru, tetapi juga bisa terlibat secara emosi. Cie cieee… Nah, berhubung harga buku semakin mahal, koran atau media online beritanya cenderung seragam, blogwalking adalah alternatif lain menyenangkan diri. Ada ribuan blogger dengan ribuan cara bertutur. Bukankah itu akan menjadi pengalaman yang menyenangkan? Mendengar satu kisah dengan sudut penceritaan yang beragam. Kita menjadi kaya. Orang kaya akan senang. See the point? Contohnya begini. Informasi tentang kompiang di Ruteng akan sulit ditemukan di buku atau di media massa arus utama. Di blog, kalian bisa ketemu ceritanya. Termasuk di blog saya ini hehehe.

BACA JUGA
Jurnalistik Dasar: Berita (Dua)

Baca juga: Ivan Nestorman, Lagu “Mogi”, Award, dan Musik Neo-Tradisi

Tiga, Belajar Menulis

Sesungguhnya, ini yang menurut saya paling penting. Belajar menulis. Gaya kita menulis akan dipengaruhi oleh tulisan siapa yang kita baca. Kalau hanya membaca satu penulis, maka artikel yang selanjutnya saya produksi akan terasa mendapat pengaruh terlalu kuat dari penulis tersebut. Salah-salah, akan dianggap copy-paste. Blogwalking adalah strategi terbaik untuk menyerap banyak pengaruh dari blogger-blogger yang hebat. Blogwalking juga akan membantu kita mengetahui cara menulis seperti apa yang sedang in dan mana yang out of date. Tulisan yang baik hanya muncul dari pembaca yang baik, bukan? Karenanya blogger yang bagus juga hanya akan lahir dari kebiasaan blogwalking yang bagus. Itu. IMHO *lol.

Jadilah Blogger yang Percaya Diri

Setelah tiga hal di atas, barulah kita bisa perlahan menggunakan blogwalking untuk alasan-alasan yang lain seperti traffic tadi. Artinya, menjadi blogger seharusnya dimulai dari menata konten yang baik (mengisinya dengan tulisan yang baik). Traffic atau lalu lintas pengunjung adalah hal yang dipikirkan kemudian.

Keyakinan yang perlu dibangun oleh para blogger adalah: jika tulisan saya bagus, blog saya akan dikunjungi. Agak lucu rasanya kalau mengharapkan traffic hanya dengan modal meninggalkan jejak pada kegiatan blogwalking. Sekali lagi, kegiatan blogwalking haruslah ditujukan untuk meningkatkan kemampuan menulis dan bukan mengajak orang berkunjung ke blog kita sebagai balas jasa. Kita harus lebih dari itu.

Tetapi yang paling penting adalah jangan berharap menjadi selebriti hanya karena sudah memutuskan menjadi blogger. Menjadi blogger tidak akan buat seseorang mendadak keren, Guys. Butuh waktu yang lama dan tulisan yang baik. Itu saja.

Salam dari Kedutul, Ruteng

Armin Bell

Bagikan ke:

2 Comments

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *