Ini adalah catatan tentang karya Ivan Nestorman di blantika musik negeri ini. Saya mengenalnya melalui tahapan biasa. Mendengar lagunya, menggemari karyanya, berkenalan dengannya, bekerjasama di beberapa event. Ivan Nestorman musisi hebat!
Tidak banyak seniman yang mengambil bagian penting dalam perjalanan saya selama ini. Saya tidak sangat menyukai musik pop, saya tidak sangat menyukai sinetron, saya tidak sangat menyukai film kolosal (apalagi kalau itu produk dalam negeri, karena sering digarap setengah hati).
Tetapi saya menikmati beberapa lagu pop, menonton beberapa sinetron dan sangat terkagum-kagum pada pengambilan gambar dan musik pada film Troy. Lalu, beberapa yang sangat saya sukai biasanya ditanggapi dingin dan setengah hati oleh orang-orang di sekitar saya.
Ketika berapi-api bersemangat membara bercerita tentang betapa saya sangat menyukai Sting -Lelaki Inggris di New York itu- tidak banyak yang berhasil saya paksa masuk dalam cerita. Demikian pula ketika saya mengagumi episode-episode awal sinetron TERSANJUNG (ini karena Lulu Tobing selalu cantik bahkan ketika dia menangis), tidak banyak yang larut dalam kekaguman saya. Tapi saya tidak kecewa. Selera, toh, adalah satu-satunya hal yang tidak boleh diperdebatkan di dunia fana ini.
Maka ketika belasan tahun silam di Malang saya bercerita tentang Ivan Nestorman dan ditanggapi sepi oleh kawan-kawanku sekalian, tidak lantas membuat saya berhenti mengaguminya.
Baca juga: Mencari Angga
Kekaguman pertama adalah karena dia adalah orang Manggarai pertama yang saya tahu berhasil bekerja sama dengan penyanyi-penyanyi terkenal di Indonesia. Franky Sahilatua, Chrisye, Andre Hehanusa adalah tiga nama yang di era itu luar biasa kerennya. Dan Ivan mengambil bagian pada proses kreatif mereka.
“Hebat ini orang!” kata saya ketika itu dan berharap suatu saat bisa bertemu dan foto bareng dengannya, untuk melengkapi kebanggaan saya setelah sebelumnya menikmati kebanggaan lain: Kami sama-sama orang Manggarai.
MP3 belum se-terkenal sekarang kala itu. Agak sulit mencari lagu-lagu Ivan yang lain. Saya pernah dengar cerita, orang Nekang ini punya full album berjudul Embong, tetapi saya tidak dapat -album ini digarap dan didistribusi dengan konsep indie. Maka pilihan terbaik saat itu adalah terus menyanyikan lagi E Wada dari album Perahu Retak-nya Franky Sahilatua.
Maka menyanyilah saya di beberapa kesempatan: Eeee… Ité kali ngara’n awang agu tana buru agu waé… Ité kali ata ba le léké tiwu léwé dan sebagainya dan sebagainya sampai di refrein: é wada é wada é wada cau’le Mori Mésé. Sanggé’d oné lino de Mori’n dé ngara’n ta… Itu belasan tahun silam.
Pada masa itu sampai kini, Ivan Nestorman terus berkarya sesubur-suburnya. Musik tema untuk iklan digarapnya dengan agung. Albumnya bersama Nera (Gilang Ramadhan dkk.) menuai pujian dari kritikus musik dan berhasil meraih penghargaan. Album internasional dengan balutan etnik diluncurkannya bersama Andy Bayou dan bersama Dwiki Dharmawan. Orang Manggarai ini semakin besar dan semakin bertambah hormat saya padanya, dan semakin kecil peluang untuk bertemu apalagi berfoto bersama.
Untunglah, zaman punya bahasanya sendiri dan setiap saat semakin memudahkan. MP3 menjadi lancar piras. Saya telah di Manggarai ketika itu. Koleksi lagu-lagunya semakin banyak di komputer, flashdisk dan handphone. Dia bersaing dengan Sting di playlist saya. “Luar biasa orang ini!” kata saya lagi sambil tetapi berpikir mudah-mudahan dia suatu saat manggung di Ruteng dan saya bisa melihatnya live–niat dari foto bareng diturunkan menjadi hanya sekedar lihat, berhubung sang idola sudah semakin hebat.
Dan tra la la tri li li… Ketika Pesta Emas Seminari Kisol, beliau datang. Saya juga ikut. Ini kesamaan pertama yang membuat saya tambah berbangga. Saya yang bukan siapa-siapa dan Ivan Nestorman yang adalah seniman hebat itu sama-sama pernah di seminari. Kami sama-sama pernah disebut: Seminari Tompok!
Sejak itulah saya mengenal Ivan bukan hanya dari karyanya tetapi in person, sampai suatu ketika saya ditelfon dan dimintai bantuan untuk mengurus konsernya di Ruteng. WHAT???!!!???!!! Ditelefon oleh penyanyi hebat yang karya-karyanya kau sukai, itu seperti ditelefon oleh seorang Imam yang bilang, “Hei… Armin, dosamu telah diampuni!”
Ada rasa lega sekaligus cemas yang sulit dijelaskan dengan bahasa yang singkat. Begitulah…
Natal 2011 dia datang berpasukan lengkap, musisi-musisi hebat yang selama ini bersama Ivan berkarya di ibukota. Sejak itu, saya mendadak menjadi keren karena sering berkomunikasi dengan musisi hebat. Lihat? Efeknya sedahsyat itu. Jadi ‘temannya’ Ivan Nestorman itu sesuatu tu’ung, karena saat itu penggemarnya di Manggarai Raya semakin banyak. YES! SAYA KEREN!
Sederhana, ramah, suka melucu, itu kesan yang saya lihat dari seluruh obrolan kami. Terbuka, jujur, penuh ide, itu kesan lainnya. “Ini orang memang komplit sudah!” pikir saya. Dan benar,
Ivan Nestorman itu musisi yang komplit. Sebagai seniman, sebagai orang Manggarai, sebagai orang Flores dan sebagai orang NTT.
Tahun ini saya ditelefon lagi. “Bisa bantu ka? Tolong cari orang-orang yang bisa main teater ta, kita mau pentas di Labuan Bajo é, dalam rangka Sail Komodo,” kata Ivan di suatu hari Minggu. Lihatlah kalimat itu sekali lagi. “Bisa bantu ka?” Itu jelas sesuatu.
Ivan tahu saya penggemarnya dan seharusnya dengan bilang: “Kau cari yang bisa main teater” saja sudah cukup membuat saya bekerja. Tetapi tidak, dia, seniman besar itu dengan santun meminta bantuan. Dan ini baris ajaib lainnya pada kalimat itu: “Kita mau pentas di Labuan Bajo!”
Ho ho ho ho ho…. ini Ivan Nestorman saudara-saudari,
dan dia bilang ‘KITA. Itu artinya saya akan pentas satu panggung dengannya. Maka seperti orang yang ditanyai Pastor saat janji pernikahan, saya langsung bilang: YA, SAYA BERSEDIA! meski saya tidak tahu apa yang terjadi setelah jawaban itu dikeluarkan, seperti juga kau tidak banyak tahu apa yang kau hadapi saat pernikahan setelah mengucapkan janji itu di hadapan Tuhan.
Minggu kemarin dia berkunjung ke Ruteng, melihat persiapan kelompok teater kami, duduk bersampingan dengan saya dan ngobrol. O la la la… ini benar-benar luar biasa. Ivan Nestorman itu pencerita yang hebat.
Baca juga: Jejak Langkah di Atas Pasir
Selain bercerita lewat lagu dan naskah teater berjudul Ora The Living Legend yang akan kami pentaskan di hadapan presiden di Labuan Bajo itu, dia juga bercerita banyak tentang proses dia mempersiapkan diri untuk ajang tahunan bernama Sail yang kali ini mengambil pusat di Labuan Bajo. Dia berbagi banyak hal dalam obrolan yang tidak terlampau lama. Ivan memberi usulan dengan cara yang sama baiknya ketika dia mendengar usulan saya.
Dari sekian banyak interaksi, saya tahu dia mencintai daerah ini, terutama kesenian dan para senimannya, lebih dari siapapun yang pernah saya tahu dan mengaku mencintai tradisi. Paling tidak itu yang saya tahu. Kami tidak banyak bicara tentang berapa duit yang akan diperoleh dari acara ini, tetapi tentang apa yang kita buat agar Sail Komodo tidak malu-maluin.
Ini seninya.
Seorang artis tidak berpikir tentang kesejahteraan pribadi, ketika dia berhadapan dengan pilihan: bagaimana daerahnya dikenang sebagai daerah yang hebat! Itu yang lalu saya bagi kepada kawan-kawan di komunitas teater kecil kami. Mengambil contoh kecil dari seniman hebat tentang apa yang sudah sejak lama didengungkan pendiri negeri ini: mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Luar biasa. Pelajaran itu mewujud nyata pada seorang seniman dan tidak banyak terlihat pada para pejabat. Mungkin baik kalau suatu saat negeri ini dijalankan oleh seniman. Dan saya semakin menghormatinya; Ivan Nestorman yang hebat itu, terutama karena dia menghormati semua orang, dan tentu saja karena karya-karyanya selalu membuatnya layak dihormati.
Sampai di sini saya bernyanyi: Kawé mosé naang bara wéras wini lau lau… tegi agu Mori’n kudut jari koé’s todo’t tai…. O o u o…. dari lagunya yang berjudul “Sendo Te Lebos” (Izinkan Mereka Tumbuh Subur). 11 September kami akan berkumpul di Labuan Bajo dengan seniman-seniman NTT dari Jakarta, dengan Gilang Ramadhan dan akan pentas tanggal 14 September 2013, pada puncak Sail Komodo. Presiden akan nonton. Mantap to? “^_^/
Perjumpaan saya secara pribadi dan bisa bercerita dan berdiskusi juga adalah 2 malam yang lalu. kesan saya ka Ivan orang yang sangat rendah hati. Saya ingat waktu bertugas di Maumere 2 tahun lalu, kebetulan organisasi tempat saya bekerja memproduksi album “cape of Flower”nya. Tapi karna saya sangat kagum dengan ka Ivan, saya mau membeli album tersebut langsung dari beliau dan minta tanda tangan dia. di kantor saya ada banyak album ini yang bisa saya ambil dengan gratis waktu itu. Konser di maumere waktu, soundnya jelek jadi saya memutuskan terbang dari Maumere ke Labuan bajo untuk liat ka Ivan perform di depan saudara2nya sendiri di ruteng. dan saya sangat puas waktu itu. Dan kemaren malam, dengar dia maen gitar dan nyanyi di meja dengan tanpa “sok ngartis” sama sekali membuat saya tambah kagum….1 kata…Hebat!!
Saya masih kalah langkah kalau begitu K Armin. Karena saya baru sebatas foto bareng dengan K Ivan Man. tapi kesamaannya adalah: Kita sama2 sudah lama mengagumi dia sebagai seniman hebat dan sebagai pribadi yg sangat ramah. Selain itu juga, kita pernah sama2 di rahim Sanpio. Hehehhe….Semoga saya bisa nonton pentas teaternya nanti.
sukses ya nana untuk semua acara pada sail komodo 2013.Benar banget, kita harus komit untuk sukseskan sail komodo.,dengan menampilkan semua acara dengan baik supaya meninggalkan kesan yang indah..ia to? btw neka hemong inung wae jahe…..salam dan sukses.
Suka sekali cara Nana Armin menuliskan tentang Nana Ivan, dan apa yang yang Nana tulis begitu jugalah sebagian kecil yang kami kenal dalam diri Nana Ivan selama ini. kami sekeluarga , terutama saya dan suami saya Gabriel Mahal sejak dulu sangat menyukai dan menikmati lagu2 Nana Ivan, sama seperti kami menyukai dan menikmati kagu2nya ( diantaranya ) ANDREA BOCELLI, Pavarotti, Sarah Brightman . Saya tidak mampu menulis bagaimana menuliskan perasaan kagum dan bangganya kami atas kehebatan karya Nana Ivan, tapi saya bisa mengatakan , ,,,,,,,Tu'ung e Nana, ….seniman Hebat de Nana Ivan dite , kita sebagai orang Manggarai boleh berbangga memiliki seniman sehebat Nana Ivan. Dan……. Puji Tuhan, dengan caranya yang indah mempertemukan Nana Armin dan Nana Ivan, untuk saling melengkapi dalam karya seni, semoga acaranya sukses dan akan menjadi kenangan indah bagi semua penikmat seni. Salam sukses dan teruslah berkarya. saya juga harus bilang, Nana Armin juga seniman Hebat kenapa ? yang pertama tentu karena lihai dalam menuangkan ide dan gaya penulisannya dan yang kedua kemampuannya mengapresiasi seseorang , karena maaf menurut saya kita orang Manggarai sangat jarang bisa saling mensupport dan memiliki kemampuan mengapresiasi seseorang karena karyanya.
moga teaternya sukses e kae….senang bs menggali potensi seorang seniman besar dr daerah kt sendiri….mg kedpnnya kae bs tulis semua tentang kae ivan dr awal meniti karir ampe sesukses skrg…..semangat trs kae….semoga makin bnyak penulis top dr Manggarai semacam Kae sendiri….jgn cepat puas diri n berani terima segala masukan n krritikan……good job…JB
Mantap Kella, ini tentang orang hebat, diceritakan dengan cara yg hebat 😀 Sukses pementasannya, sampe ktmu di Ruteng …
ok kae…ade tunggu tulisannya n tulisan baru lainnya tentangorang2 hebat manggarai yg mgkin belum tll dikenal kalayak ramai tp menyimpan banyak potensi hebat….hehehehe…cayo…btw GGMU
Kae Ivan Nestorman itu memang HEBAT. Tapi, bagi saya, yang paling hebat dari kehebatan kae Ivan adalah cara Kraeng Armin melukiskan kehebatan kae Ivan itu melalui tulisan yang HEBAT ini. Proviciat e ite, cara melukiskan kebanggaan dite memang HEBAT!
Om Ivan memang musisi hebat karena mampu mengangkat musik tradisional flores dengan sentuhan yang berbeda,berkualitas dan lebih modern sehingga banyak dikagumi bukan hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri. Semoga dengan terobosan om Ivan bisa memberikan motifasi bagi kami pencinta musik tradsional untuk lebih berkreativitas dalam memajukan musik tradisional NTT pada umumnya dan musik tradisional Flores pada khususnya. Salam sukses selalu !!!
Saya menikmati sekali tulisan2 ini. TRIMAKASIH Bung Armin
“Mungkin baik kalau suatu saat negeri ini dijalankan oleh seniman.”Kalau tir salah, Kraeng RI 1 sudah keluarkan album baru, Kak.. 🙂 Saya sepenuhnya setuju dengan Ite, Kak. Sejujurnya, Saya suka sekalid engan cara dite menggambarkan karakter dari tokoh-tokoh yang menjadi tema tulisan dite; begitu hidup. Saya merasa melihat Bapa Ivan dari mata yang sama. :-)Semoga sukses dengan pementasannya nanti, Kak.
Hahahaha… maksud saya seniman e, bukan yang suka menyanyi wkwkwkwkwkTentang kae Ivan, ayo ramai-ramai menulis tentang karya-karyanya. Orang hebat harus 'dikenal' lebih banyak orang, dan menulis tentangnya adalah hal baik yang bisa kita buat (ai toe nganceng dere aku ta hahahaha).Amiiiin, thx doanya 🙂
Terima kasih telah berbagi cerita ini. Senang bisa bertemu dengan orang yang punya apresiasi yang sama tentang Ivan Nestorman.Sukses selalu. Salam:-)
cuka minyak..!!!ini orang punya tulisan memang selalu penuh kejutan e..saya selalu suka gaya bahasanya :)klo kraeng Ivan seorang seniman, kraeng Armin seorang sastrawan..lawan ga :Dterus berkarya bro..mantap..
Hahaeeeetoooo…. Terima kasih kaeeee. Tambah semangat saya tulis e…Terima kasih untuk bersikap sangat apresiatif.Sastrawan? Hihihihi… long way to go but i'll try my best 🙂
HahahahaBetul e, kita selalu senang pernah ada di tempat yang sama dengan orang hebat. Termasuk Sanpio. Juga karena kita sama-sama orang Manggarai, dan itu yang paling penting. Ayooo kita ramaikan Sail Komodo 🙂
Terima kasihhhhhSaya pi cari jahe dulu kae heheheheTrims untuk apresiasinyaTabe:-)
Luar biasa bahwa Manggarai menghasilkan begitu banyak orang hebat. Saya senang bisa mengenal beberapa di antaranya. Tentu saja menarik kalau mendengar lebih banyak cerita tentang mereka. Mengambil bagian keciiiil saja dalam proses kreatif orang-orang hebat itu terasa menyenangkan, terutama karena mendapat kesempatan untuk belajar.Terima kasih kaka, sudah mampir di coretan kecil ini.Senang bisa berbagi dan mendapat apresiasi dite.Tabe:-)
hebat e kae,,,salut buat kae punya tulisan yang menyentuh…masing-masing kita harus punya sesuatu untuk disumbangkan ke Tanah Mbate,,kalo kraeng Ivan dengan lagunya saya rasa Kae denga tulisannya…lanjutkan kae…
Mantaaap… terima kasih e. Senang bisa berbagi… Mari sama-sama berpikir supaya Manggarai semakin dikenal. Setelah itu kita aksi-kan hehehe
Amiiiiin…Terima kasih untuk dukungannya e. Semoga ada waktu untuk riset dan ngobrol lebih lama dengan kae Ivan sehingga bisa pelan-pelan tulis semua tentang beliau.
Mantaaaaap
Siiiiip…. GGMU. Mantaaaap 🙂
Ole kae, karena sumber inspirasinya hebat e, makanya bisa menulis dengan lancar hehehehehe
Salam sukses. Ivan Nestorman itu nama tengahnya inspirational
Ivan memang hebat. Mekas yg tulis ini juga hebat. Terimakasih saya menikmati tulisan di sini
Terima kasih banyak sudah mampir. Salam 🙂
Terima kasih banyak, Yeris. Salam hormat dari Ruteng 😀