Kita akan mengenal tentang apa kekhususan dari media massa seperti koran, majalah, dan lain-lain. Mari kita masuk ke Media Massa 2.
Jurnalistik Dasar: Media Massa 2
Koran atau Surat Kabar
Surat kabar adalah bagian pertama dari printed mass media. Koran atau surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan tiga fungsi sekunder.
Fungsi utama surat kabar adalah:
To inform: Menginformasikan kepada pembaca secara obyektif tentang apa yang terjadi dalam suatu komunitas, negara dan dunia;
To comment: Mengomentari berita yang disampaikan dan mengembangkannya ke dalam fokus berita;
To provide: Menyediakan keperluan informasi bagi pembaca yang membutuhkan barang dan jasa melalui pemasangan iklan di media.
Fungsi Sekunder surat kabar adalah:
- Mengkampanyekan proyek-proyek yang bersifat kemasyarakatan, yang diperlukan sekali untuk membantu kondisi-kondisi tertentu;
- Memberikan hiburan kepada pembaca dengan sajian cerita komik,kartun dan cerita-cerita khusus;
- Melayani pembaca sebagai konselor yang ramah, menjadi agen informasi dan memperjuangkan hak.
Dari empat fungsi media massa (informasi, edukasi, hiburan dan persuasif/transformasi nilai), fungsi yang paling menonjol pada surat kabar adalah fungsi informasi.
Hal ini sesuai dengan tujuan utama khalayak membaca surat kabar, yaitu keingintahuan akan setiap peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Fungsi hiburan dapat ditemukan pada rubrik artikel ringan, ficer, komik atau kartun serta cerita bersambung. Fungsi mendidik dan mempengaruhi akan ditemukan pada artikel ilmiah, tajuk rencana atau editorial dan rubrik opini.
Surat kabar memiliki karakteristik khusus selain empat karakteristik pada media massa yang sudah dijelaskan di tulisan sebelumnya. Karakteristik khusus surat kabar adalah terdokumentasikan.
Baca juga: Inilah Empat Kesalahan Dasar Media Massa 2 di Indonesia
Karakteristik terdokumentasikan ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
Dari berbagai berita yang termuat atau disajikan dalam surat kabar, ada hal atau bagian yang dianggap penting oleh pihak-pihak tertentu untuk diarsipkan atau dikliping (misalnya berkaitan dengan instansinya, atau artikel bermanfaat untuk menambah pengetahuan).
Karakteristik inilah yang menjadi keunggulan surat kabar seperti juga media massa cetak atau printed massa media lainnya dibandingkan dengan jenis mass media elektronik. Pengklipingan biasanya dilakukan oleh public relations. Meski demikian, untuk menyerap isi surat kabar, dituntut kemampuan intelektualitas tertentu. Khalayak yang buta huruf tidak dapat menerima pesan surat kabar.
Majalah
Tipe majalah ditentukan oleh sasaran khalayak yang dituju. Artinya redaksi sudah menentukan siapa yang akan menjadi pembacanya. Kategori majalah secara umum dapat dibagi pada beberapa kelompok, di antaranya; majalah berita, keluarga, wanita, pria, remaja wanita, remaja pria, anak-anak, ilmiah popular, umum, hukum, pertanian, humor, olahraga, daerah; dengan fungsi mengacu pada sasaran khalayak yang spesifik.
Majalah juga memiliki kekhususan karakteristik. Majalah dibedakan dengan surat kabar karena karakteristik khusus tersebut, yakni:
Penyajian lebih dalam: Frekuensi majalah pada umumnya mingguan. Berita dalam majalah disajikan lebih lengkap, karena latar belakang peristiwa. Unsur Why dikemukakan secara lengkap. Proses terjadinya peristiwa (unsur How) dikemukakan secara kronologis.
- Nilai aktualitas lebih lama: Nilai aktualitas majalah bisa satu minggu. Karena biasanya majalah mingguan baru tuntas kita baca dalam tempo tiga atau empat hari.
- Gambar/foto lebih banyak: Jumlah halaman banyak, menampilkan gambar/foto yang lengkap, dengan ukuran besar kadang kadang berwarna, kualitas kertas yang digunakan lebih baik.
- Cover/sampul sebagai daya tarik: Di samping foto, cover juga merupakan daya tarik tersendiri yang menunjukan ciri suatu majalah, sehingga secara sepintas pembaca dapat mengidentifikasi majalah tersebut. Cover ibarat pakaian dan aksesorisnya pada manusia. Cover biasanya menggunakan kertas bagus dengan warna yang menarik.
Radio Siaran
Radio adalah media elektronik tertua dan sangat luwes. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya. Keunggulan radio adalah bisa dinikmati di mana saja bahkan saat kita melakukan pekerjaan lain.
Pada radio siaran kita temukan apa yang disebut gaya radio siaran atau radio style. Gaya radio siaran ini disebabkan oleh sifat-sifat radio siaran yang mencakup:
Auditori: Sifat auditori sebagai konsekuensi dari radio siaran untuk didengar. Pesan radio siaran harus disusun secara singkat dan jelas, atau concise dan clear, atau harus be cristal clear.
Radio is The Now: Mestinya siaran radio dibandingkan media massa lainnya lebih aktual. Selain hitungannya dalam detik, proses penyampaiannya lebih aktual. Sering kali melakukan liputan langsung dari tempat kejadian (rewriting to update).
Imajinatif: Pendengar radio siaran bersifat imajinatif. Imajinasi berbeda dari setiap pendengarnya sesuai dengan frame of reference-nya.
Akrab: Sifat yang lain adalah akrab dan intim. Seorang penyiar radio seolah-olah berada di kamar pendengar, menemani pendengar yang sedang melakukan aktivitasnya.
Gaya Percakapan: “keep it simple, keep it short, keep it conversational” adalah rumusan penulisan berita radio. Beberapa praktisi radio menggunakan istilah percakapan yang KISS. KISS adalah akronim dari Keep It Short and Simple. Penyampaian pesan harus bergaya percakapan (conversational style). Menulis naskah radio siaran haruslah sebagaimana kita berbicara kepada khalayak sasaran (write the way you talk).
Menjaga Mobilitas: Mobilitas pendengar terjaga, karena pendengar tidak meninggalkan pekerjaan ketika mendengarkan radio.
Baca juga: 76 Tahun RRI, Saya Mau Cerita tentang Radio Ini
Jika surat kabar memperoleh julukan sebagai kekuatan keempat merujuk pada konsep Trias Politica Montesque, maka radio siaran mendapat julukan kekuatan kelima atau the fifth estate. Alasannya, radio siaran juga dapat melakukan fungsi kontrol sosial seperti surat kabar, di samping empat fungsi lain yakni memberi informasi, menghibur, mendidik dan melakukan persuasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan radio siaran adalah daya langsung, daya tembus, dan daya tarik.
Televisi
Dari semua media massa, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Televisi menjejali komunikan dengan hiburan, berita dan iklan. Sebuah penelitian pernah menunjukkan bahwa rata-rata waktu yang digunakan setiap orang untuk menonton televisi adalah sekitar tujuh jam dalam sehari.
Televisi memiliki banyak karaktersitik, di antaranya:
Audiovisual: Dapat didengar sekaligus dapat dilihat. Gambar dan kata-kata keduanya harus ada kesesuaian secara harmonis. Karena sifatnya ini, maka acara siaran berita harus selalu dilengkapi dengan gambar.
Berpikir dalam gambar: Bila Pengarah acara membuat naskah acara/membaca naskah acara dia harus berpikir dalam gambar (think in picture). Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam gambar. Pertama, visualisasi, menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Kedua, penggambaran, kegiatan merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa, sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu.
Pengoperasian lebih kompleks: Lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang digunakan pun lebih banyak dan untuk mengoperasikannya lebih rumit dan harus dilakukan orang-orang yang terampil dan terlatih.
Media Massa Online atau Daring:
Situs berita juga menjadikan sumber informasi. Media massa 2 online atau daring ini pada perkembangannya seolah menjadi makhluk hibrida dari media massa konvensional. Kemudahan teknologi membuat media massa online mampu melakukan semua karakteristik khusus dari media-media konvensional seperti terdokumentasikan, talk to personal, bahkan audio visual.
Kemudahan ini dimanfaatkan oleh pengelola media besar dan mapan untuk memaksimalkan situs berita online menjadi lebih mudah dijangkau oleh masing-masing penggemar media massa konvensional melalui teknologi streaming dan download.
Semoga bermanfaat!
—
11 September 2012
Salam dari Ruteng
Armin Bell
—
Gambar diolah dari Gramedia.com