buat seseorang mendadak keren bagian kesebelas

Menjadi Blogger Tidak Akan Buat Seseorang Mendadak Keren Bagian Kesebelas

Menyediakan kebutuhan tertentu dari khalayak tertentu adalah bahasan kita di seri Menjadi Blogger Tidak Akan Buat Seseorang Mendadak Keren bagian kesebelas ini.


Ruteng, 2 September 2018

Kita tiba di bagian kesebelas. Pada bagian ini, seri Menjadi Blogger Tidak Akan Buat Seseorang Mendadak Keren akan membahas tentang peluang optimasi blog. Untuk yang senang menggunakan optimalisasi, kata itu bisa dipakai juga. Optimisasi juga boleh. Jika menggunakan Google Translate tiga kata itu akan menunjuk kata yang sama sebagai artinya, yakni: optimization.

Saya pakai optimasi saja. Karena menurut google keyword planner, kata optimasi berpeluang lebih banyak dicari daripada optimalisasi. Ada juga kata yang mirip dan kadang dipakai yakni optimisasi. Sebaiknya jangan dipakai jika salah satu tujuan penggunaannya adalah Search Engine Result Page.

Untuk mengetahui lebih banyak tentang search engine result page dan beberapa istilah blogging lainnya, sila kunjungi: Menjadi Blogger Tidak Akan Buat Seseorang Mendadak Keren Bagian Ketujuh.

Baiklah. Agar bagian kesebelas ini lekas selesai dibaca dan poinnya bisa diperoleh sesegera mungkin, saya akan menulisnya, sekaligus sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang biasanya muncul di kelas-kelas bloging. Pertanyaan paling sering adalah: “Mengapa saya kelelahan ketika mengelola blog?”

Saya bisa saja menjawab mungkin anda kurang tidur atau lupa pemanasan atau berat badan anda sepertinya berlebihan, tetapi jawaban itu bukan saja tidak lucu tetapi juga potensial menyebabkan ketersinggungan. Lagipula, bukan itu jawaban yang diinginkan. Umumnya yang ingin diketahui adalah mengapa pada bagian atau waktu-waktu tertentu, blog yang dibuat dengan semangat membabi-buta di bagian awal justru menjadi telantar dan lalu mati; lupa password.

Baca juga: Orang Manggarai Harus Tahu tentang Pekosamaraga

BACA JUGA
Membedakan Kritik dan Ungkapan Sakit Hati Bertopeng Kritikan

Ada cukup banyak alasan mengapa blog mati. Namun sesungguhnya, tidak lagi punya waktu cukup, kehabisan materi tulisan, memiliki mainan baru, blog saya sepi, dan lain-lain, adalah alasan-alasan yang bisa diatasi dengan beberapa hal berikut.

Optimasi Blog, Membuat Blog Keroyokan

Yup. Membuat blog yang dikelola bersama adalah salah satu strategi agar blog tetap hidup sepanjang segala masa amin. Nama kerennya barangkali multi-author blog. Artinya, satu blog dikelola oleh beberapa orang yang memiliki fokus perhatian dan gaya penulisan yang mirip. Dua hal ini penting agar blog yang dikelola bersama itu memiliki konten yang khas. Apa itu konten blog? Aduh… sudah dibahas di seri sebelumnya. Tetapi baiklah saya ulangi saja.

Konten adalah informasi yang tersedia melalui media atau produk elektronik. Maka foto, cerita, tabel, grafik, gambar gerak dan lain-lain, yang untuk mengaksesnya membutuhkan gawai itu namanya konten. Jika disajikan di blog, namanya konten blog. Begitu.

Ada dua pola yang dapat dipakai untuk blog keroyokan atau multi-author blog ini.

Pertama, semua blogger menjadi admin sehingga dapat mengisinya kapan saja. Kelemahan sistem ini adalah kualitas konten–merujuk pada standar tulisan yang akan dikenali sebagai kekhasan blog–akan sulit dijaga. Pola kedua adalah satu orang sebagai admin dan blogger lain mengirim tulisan via email atau jejaring lain yang telah disepakati bersama. Boleh juga diberi ruang mengunggah ke draft tetapi tidak berkuasa mem-publish postingan. Admin pada kondisi seperti ini bertugas juga sebagai editor untuk mengatasi soal di pola pertama tadi. Tetapi kelemahannya adalah menjawab pertanyaan: Apakah Admin tidak merasa keberatan?

Tetapi, meski memiliki peluang soal, multi-author blogging adalah solusi yang baik untuk kemandegan blog yang dikelola sendiri dengan setengah hati.

BACA JUGA
Orang Manggarai Harus Tahu tentang Pekosamaraga

Optimasi Blog, Menciptakan Pengunjung dengan Menyediakan Kebutuhan Mereka

Saya tidak menemukan rumusan singkat untuk langkah ini. Sebenarnya, yang ingin disampaikan pada bagian ini adalah seorang blogger menyediakan konten khusus untuk pengunjung yang dapat dia arahkan (baca: paksa) untuk berkunjung.

Situasi atau kelebihan ini dapat dilakukan oleh dosen, guru, atau profesi lainnya. Yang diperlukan adalah pengunjung yang dapat digerakkan. Seorang dosen misalnya dapat menggunakan blog sebagai penyedia materi kuliah. Bagi publik figur yang penggemar atau haters-nya banyak, menuliskan soal-soal seputar hidup hariannya di blog dapat menjadi salah satu peluang meningkatkan kunjungan.

Pada saat yang sama, dengan telah memiliki pengunjung khusus, mau tidak mau, blog tersebut harus selalu diisi dengan konten-konten terbaru. Bagi dosen atau guru, hal tersebut akan lebih mudah karena setiap hari mereka membaca dan hasil bacaan itu akan dipakai sebagai bahan ajar. Para murid Yesus, eh, maksudnya para muridnya akan mengunjungi blog tersebut, demikian seterusnya.

Baca juga: Soal Pengarang NTT dari Perspektif Sejarah dan Sosiologi Sastra

Cara ini sesungguhnya adalah bagian lain dari revolusi digital. Teks-teks kuliah atau pelajaran tidak lagi disediakan dalam bentuk diktat (konvensional) tetapi dalam bentuk digital. Jika berjalan dengan baik, metode ini adalah salah satu bentuk pembelajaran untuk literasi media; waktu online tidak semata untuk unggah foto di IG atau update status di facebook tetapi juga mengunjungi blog. Belajar materi kuliah menggunakan smartphone. Keren sekali, bukan?

Pertanyaannya adalah: “Berapa jumlah guru dan dosen yang memahami dunia bloging ini?”

Optimasi Blog, Cara-Cara Lain

Bertebaran ribuan blog yang membahas soal optimasi blog ini. Sebagian besar akan mengajari kita tentang kecerdasan menggunakan keyword atau kata kunci, kemampuan memilih waktu ngeblog, sampai ketepatan membuat judul blog dan pilihan kutipan saat share ke media sosial .

BACA JUGA
Saya, Media Massa, dan Foto Tanpa Caption

Apa pun itu, jika telah memutuskan menjadi blogger, percayalah, ini bukan pekerjaan yang remeh. Ini tidak mudah. Tetapi ini menyenangkan. Menjadi blogger barangkali tidak akan membuat seseorang mendadak keren, tetapi keren tidak pernah jadi tujuan hidup yang mulia, bukan?

Salam dari Kedutul, Ruteng

Armin Bell

Bagikan ke:

4 Comments

  1. Setuju. Meski sedikit sulit di bagian awal ketika mengumpulkan calon author, tetapi jika telah mulai dijalankan, blog keroyokan biasanya lebih bertahan dan selalu update.

  2. Hal yg mungkin ditakuti oleh seorang blogger adl kehabisan materi tulisan atau kehilangan ide cerita. Sehingga multy-author blogging bisa menjadi sebuah solusi yg baik.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *