ada dua blog ranalino pelajaran memelihara domain blog ranalino.co

Ada Dua Blog Ranalino, Pelajaran tentang Menjaga Domain Blog

Ada dua Blog Ranalino di semesta internet saat ini. Yang satu dot co, dan satu lagi dot id. Bagaimana itu bisa terjadi? Domain blog saya dicuri. Duh.


Kesibukan mengurus website sastra Bacapetra.co saya jadikan alasan utama atas keteledoran saya mengurus Blog Ranalino beberapa tahun terakhir. Ya, 20 Maret 2019, tepat pada peringatan Hari Dongeng Internasional, Bacapetra hadir untuk pertama kalinya. Ronald Susilo, pendiri Yayasan Klub Buku Petra sekaligus inisiator dari banyak kegiatan literasi yang kami lakukan dengan senang hati di Ruteng menulis tentang Klub Buku Petra ; jadi artikel pertama di Bacapetra. Saya ditunjuk memimpin Tim Redaksi. Sejak saat itu, merawat website yang punya motto Menjadi Baik dengan Membaca itu menjadi begitu menyenangkan.

Blog pribadi saya saat itu sudah berjalan sekian lama. Ranalino[dot]id namanya. Sudah bisa ngadsense, sudah dapat PIN pula dari Google. Tetapi mengisinya secara rutin sebagaimana sebelumnya tidak lagi bisa dilakukan. Terbengkalai? Sebut saja begitu. Saya hanya mengisinya sesekali sebab sebagai Pemimpin Redaksi Bacapetra.co saya harus juga menulis rutin untuk rubrik Jangka. Jangka di Bacapetra dan konten-konten blog saya, saya niatkan, memang tidak berada di tone yang sama. Bisa mengerti akibatnya to? Bacapetra jadi prioritas.

Begitulah. Website baru kami tumbuh dengan baik dan Blog Ranalino semakin tidak terurus. Saya mampir sesekali, sekadar memeriksa keamanan blog atau memastikan posisi beberapa keyword tetap ada di halaman-halaman awal mesin pencari. Lain tidak. Laman Facebook Ranalino ikut-ikutan tidak terurus. “Nanti saja. Toh dia tidak akan hilang.” Dengan kalimat itu saya menenangkan diri di tengah kesenangan melihat Bacapetra.co perlahan-lahan ada di halaman awal mesin pencari.

Baca juga: Ketika Tahu Ketua Komunitas Blogger Milenial Berasal dari NTT, Saya Terharu

Tetapi kita tahu, tidak ada nanti saja bagi semesta internet yang lari melebihi kecepatan suara, bahkan cahaya. Laman Facebook Blog Ranalino adalah yang pertama kali ‘pergi’. Perubahan kebijakan tentang pengelolaan laman/page yang dibuat Facebook terlambat saya ikuti, beberapa status saya di dunia milik Zuckerberg itu barangkali turut berkontribusi–beberapa akun melapor atau entah bagaimana prosesnya, saya kehilangan akses mengelolanya. “Asal Ranalino[dot]id masih bisa dibagikan ke Facebook, tir apa-apa itu laman hilang. Nanti saja saya bikin lagi.”

BACA JUGA
Portal Sastra Litera Terbitkan Antologi Sastra Litera 2018 "Monolog di Penjara"

Dan sekali lagi, tidak ada nanti saja. Ranalino[dot]id dianggap sebagai konten mencurigakan oleh Facebook, dilarang dibagikan di sana, saya kehilangan semangat mengurusnya. Bacapetra tumbuh semakin baik, mengapa harus sibuk dengan personal blog? Saya unduh saja konten-konten lama dari blog kesayangan saya itu dan berdoa agar siapa atau apa pun yang membuatnya diblokir Facebook mendapat pengampunan. Halaaaah…

“Nanti kalau Bacapetra sudah jalan stabil sekali, Ranalino[dot]id saya urus ulang.” Itu yang saya pikirkan sebelum akhirnya sadar bahwa kata nanti itu tidak seharusnya saya yakini berulang-ulang.

Ya. Nama Ranalino tampaknya sudah populer ketika saya merasa bisa menyimpannya untuk diurus nanti saja. Saya terlambat mengurus perpanjangan domain blog (dan hosting), Ranalino[dot]id diembat orang. Tidak tanggung-tanggung. Konten-kontennya juga ikut diembat. Blog itu aktif kembali, tetapi saya bukan siapa-siapanya lagi. Duh! Duh! Duh! Saya berusaha komplain tetapi sia-sia. Pengelola domain itu, yang saya kontak via surel, hanya bersedia menghapus beberapa konten lama saya. Yang memancing klik tetap mereka pertahankan. Domain jadi milik mereka, konten mereka ambil (atau klaim?). Ranalino[dot]id hilang dari genggaman saya. Menyedihkan.

Meski terheran-heran sebab ada perusahaan yang mau-maunya ‘bajak nama’ blog saya (yang saya pikirkan tidak komersil itu), saya juga terheran-heran (halaaaah) sebab sesungguhnya Ranalino bukan sembarang nama. Nama yang saya pilih itu sangat personal: nama anak-anak saya.

Baca juga: Personal Blog, dari Multiply ke Ranalino.co

Bagaimana mungkin ada dua Ranalino? Maksud saya, bagaimana mungkin ada dua Blog Ranalino di semesta internet ini? Ya, ada dua. Saya putuskan membangun blog baru setelah kehilangan dot id itu. Ada dot co. Yang sekarang ini. Ranalino.co. Blog saya saat ini adalah Ranalino.co. Yang dot id itu bukan milik saya. Dan bukan blog. Dia website yang dikelola sekelompok orang di Subang. Jawa Barat. Jauh sekali Ranalino saya pindah. Dari Ruteng ke Subang. Oh, jauhnya. Apakah nama anak-anak mereka juga adalah Ranalino? Tak ada yang tahu, sebab di Subang hanya ada tempe. Eh? Itu itu Sumedang to? Atau? Halaaaah….

BACA JUGA
Jurnalistik Dasar: Media Massa 2

Saya bicarakan ini dengan Ka Umeckzky dari Chrisnov IT Solutions. Dia adalah penasihat saya di dunia blogging yang menyenangkan ini. Juga Web QA kami di Bacapetra.co. Sambil menata Ranalino.co, blog saya saat ini, kami tiba di percakapan tentang pentingnya menjaga domain blog.

Yang paling sederhana adalah tidak terlambat membayar perpanjangan domain. Yang agak kurang sederhana adalah membeli semua dot, meski hanya mengelola satu. Maksudnya, ketika merasa bahwa domain blog yang kita miliki sangat potensial berkembang menjadi besar, pastikan bahwa dot com, dot co dot id, dot id, dot xyz, dan dot dot lainnya juga kalian beli. Agar tidak ada yang bisa memakai nama itu lagi, agar tidak ada dua Blog Ranalino di jagat maya ini. Agar mesin pencari hanya tiba di blog kita; tidak menawarkan dua alamat seperti yang terjadi dengan nama Ranalino saat ini.

Baca juga: Nama adalah Doa, Nama Kami Tidak Dipilih secara Acak

Tetapi di luar semua itu, ada satu hal di dunia blogging yang wajib kamu lakukan. Back up konten. Saya melakukannya. Secara periodik. Mengunduh blog saya dan menyimpannya dalam format XML Document. Dengan demikian, saya tidak kehilangan artikel-artikel lama saya ketika hendak atau harus atau terpaksa pindah/ganti domain blog. Seperti di Ranalino.co ini. Tulisan saya dari belasan tahun silam masih ada. Yang perlu dilakukan adalah menata ulang agar sesuai dengan layout-nya yang baru.

Nama adalah tanda. Tentu saja begitu. Tetapi tanpa sesuatu yang bisa kau jaga dengan baik, apalah nama? Saya menjaga kontennya dan sedang beruntung bahwa masih boleh memakai Ranalino sebagai domain meski ada dua Blog Ranalino di semesta internet kita saat ini. Atau lebih? Atau akan lebih banyak? Tidak apa-apa. Saya ada di Ranalino.co sekarang. Juga di Bacapetra.co. Terima kasih sudah berkunjung.

BACA JUGA
Dukungan di Media Sosial Tidak Selalu Benar

Oh, iya. Menjawab pertanyaan tentang apa sih pentingnya ngeblog itu, saya akan selalu terbata-bata. Penting? Tidak penting? Atau bagaimana? Saya tidak tahu bagaimana merumuskannya dengan sederhana. Yang pasti, saya selalu merasa bahwa saya senang berbagi cerita. Tetapi, berkumpul (secara fisik) adalah sesuatu yang tidak lagi mudah di masa sekarang ini. Melalui blog, saya bisa melakukannya. Bercerita apa saja. Yang tidak bisa saya lakukan di Bacapetra.

Saya juga senang (sesekali) melihat hari-hari yang dulu. Dengan menulis di blog, saya di beberapa tahun mendatang akan mampir lagi ke tulisan ini dan mengenang hari ini sebagai salah satu hari yang baik dalam hidup saya. Bukankah menemui kenangan-kenanganmu adalah sesuatu yang harus kau lakukan agar kau tahu dari mana kau telah datang? Mamma Mia e! Tersenyumlah!

2 Februari 2023

Salam dari Kedutul, Ruteng

Armin Bell

 

Bagikan ke:

2 Comments

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *