Setelah mengenal tentang Komunikasi sebagai “rumah besar”, saya ajak kita semua melihat-lihat salah satu kamar bernama “Media Massa”, ruangan dengan kapasitas yang cukup besar dalam perbincangan tentang Komunikasi.
Jurnalistik Dasar: Media Massa
Media massa adalah instrumen sehari-hari yang digunakan untuk mendapatkan informasi, berita, dan lain-lain yang dikenal sebagai produk jurnalistik. Hingga saat ini, jumlahnya–baik dari jenis juga penyebarannya–sangat banyak.
Situasi tiada hari tanpa informasi–bahkan tiada menit tanpa informasi–membuat masyarakat modern saat ini disebut sebagai masyarakat informasi. Dalam konteks itulah tulisan ini dibuat; agar kita mengenal dari mana saja kita bisa memperoleh informasi.
Secara sederhana, media massa berarti alat, sarana atau wahana penyampaian pesan dari pemilik media kepada khalayak atau publik.
Pesan-pesan yang dikemas dan disampaikan idealnya adalah yang menjadi kebutuhan dan layak diketahui masyarakat. Dengan demikian, pesan, berita, atau materi siaran yang disampaikan, selain menambah pengetahuan dan informasi, juga diharapkan berguna untuk kepentingan publik. Misalnya, terciptanya perubahan perilaku ke arah yang lebih baik atau positif sebagai akibat dari munculnya kesamaan persepsi.
Baca juga: Jurnalistik Dasar: Komunikasi
Dalam pengertian lain, Media Massa (Mass Media) adalah sarana komunikasi massa (channel of mass communication). Komunikasi massa sendiri artinya proses penyampaian pesan, gagasan, atau informasi kepada orang banyak atau publik secara serentak.
Fungsi Media Massa
Ada empat fungsi dasar mass media, yakni:
Informasi. Bertindak sebagai pemberi atau penyebar berita kepada masyarakat. Dalam hal ini, dia bertindak sebagai komunikator dan masyarakat pembaca, pendengar, dan pemirsa adalah komunikannya. Dalam fungsi ini, perannya adalah menambah wawasan dan informasi bagi masyarakat.
Edukasi atau Pendidikan. Berfungsi sebagai agen atau media yang memberikan pendidikan kepada masyarakat. Menjadi bermanfaat apabila ikut berperan mendidik masyarakat. Karenanya, berbagai sajiannya diharapkan memberikan pendidikan kepada masyarakat.
Hiburan. Menyediakan dan menyajikan hiburan kepada komunikannya atau dalam hal ini masyarakat luas. Hiburan tersebut misalnya acara musik, komedi, dan lain sebagainya. Media massa juga memiliki peluang memasukkan fungsi pertama dan kedua dalam program atau konten hiburan yang mereka siapakan. Kita mendengar istilah edutainment, yang merupakan penggabungan antara fungsi pendidikan dan fungsi hiburan.
Transformasi Nilai. Berfungsi memberikan pengaruh kepada masyarakat luas lewat acara atau berita yang disajikannya. Pengelolaannya diharapkan mempengaruhi masyarakat melalu setiap kontennya–dengan tujuan positif. Misalnya, ajakan pemerintah untuk mengikuti pemilihan umum bertujuan: masyarakat terpengaruh dan semakin berpartisipasi bagi mengikuti pemilu. Hal serupa juga terjadi pada informasi yang yang berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Iklan memakai fungsi ini dalam membentuk perilaku masyarakat.
Baca juga: Mass Media, Politisi, dan Khalayak yang Pasrah
Karakteristik
Secara umum, ciri atau karakteristik mass media adalah disebarluaskan kepada khalayak luas (publisitas), pesan atau isinya bersifat umum (universalitas), tetap atau berkala (periodisitas), dan berisi hal-hal baru (aktualitas).
Publisitas: Penyebaran pada publik atau khalayak. Semua aktivitas manusia yang menyangkut kepentingan umum dan atau menarik untuk umum adalah layak untuk disebarluaskan.
Periodesitas: Menunjukan pada keteraturan terbitnya, bisa harian, mingguan, atau dwimingguan. Meski demikian, banyak media yang terbit atau muncul secara tidak teratur tetapi memenuhi sebagian dari kriteria karakteristik media massa. Misalnya pada saat massa kampanye legislatif, Pilkada, atau pada acara-acara keagamaan. Media dimaksud juga menyampaikan berita, informasi dan dalam penyusunan materi publikasinya pun memenuhi standar kegiatan jurnalistik. Tetapi sesungguhnya media-media seperti ini tidak termasuk dalam kategori mass media, karena ketidakteraturan waktu penerbitan atau kemunculannya. Banyak pakar komunikasi massa yang sepakat memasukkan ini dalam kategori media komunitas karena keterbatasan khalayak sasaran atau segmen.
Universalitas: Merujuk pada kesemestian isinya yang beraneka ragam dan dari seluruh dunia. Hal inilah yang membuat hampir semua mass media baik lokal, regional maupun nasional selalu menambahkan kolom internasional pada media mereka. Tentu saja penamaannya rubrik atau kolomnya menjadi tanggung jawab otonom pengelola media atau redaksi.
Aktualitas: Kini. Keadaan sebenarnya. Laporan tercepat menunjuk pada kekinian, atau terbaru dan masih hangat. Khalayak memerlukan informasi yang paling baru.
Jenis-jenis Media Massa
Dewasa ini, mass media dibagi dalam tiga jenis besar yakni:
Media Massa Cetak (Printed Mass Media): koran atau suratkabar, tabloid, newsletter, majalah, buletin, dan buku;
Media Massa Elektronik (Electronic Mass Media): radio, televisi, dan film; dan
Media Online (Cybermedia atau Online Mass Media): website internet yang berisikan informasi- aktual layaknya printed mass media. Di Indonesia, beberapa website di internet layak disebut sebagai media massa, di antaranya: detik, kompas cyber media, vivanews, dan lain-lain. Jumlahnya bertambah sangat banyak pada beberapa tahun terakhir seiring dengan semakin mudah dan murahnya pengelolaan media online atau daring (dalam jaringan).
Bersambung!
Bagian selanjutnya akan berisi catatan tentang Karakteristik Media.
—
4 September 2012
Salam dari Ruteng
Armin Bell
—
Gambar diolah dari Gramedia.com
Tulisan bagus sebagai sumber inspirasi Bang Armin
Terima kasih sudah mampir. Semoga setiap blog di postingan ini berkenan “^_^/ Salam