cerita rana happyku sayangku blog ranalino ruteng blogger

Cerita Rana – Happyku Sayangku

Kami percaya, setiap anak memiliki banyak cerita di kepala mereka. Dunia anak penuh imajinasi, bukan? Sebagai persembahan pertama, kami menghadirkan cerita Rana (6 tahun). Selamat menikmati.


Cerita ini Rana tulis beberapa saat setelah anjing kecilnya ‘terpaksa’ dipulangkan ke rumah Bapa Ani-nya. Oh, iya. Bapa Ani adalah singkatan dari Bapa Serani. Bapa Serani sendiri adalah panggilan akrab untuk Wali Baptis saat seorang anak menerima Sakramen Permandian. Wali Baptis itu, biasanya pasutri, selanjutnya akan dipanggil Bapa-Mama Ani. Kenapa anjing kecil itu terpaksa dipulangkan? Simak cerita ini ya…

Cerita Rana – Happyku Sayangku

Oleh: Rana Maria Bellarmin

Hai! Namaku Rana. Umurku enam tahun. Sejak aku kecil, aku ingin mempunyai hewan peliharaan. Aku merasa, akan menyenangkan jika mempunyai peliharaan seekor kuda poni. Tetapi… aku bingung. Bagaimana caranya membuat kandang? Di dalam atau di luar rumah?

Waktu aku berulang tahun yang keenam, Bapa Aniku memberi aku seekor anjing yang kami beri nama Happy. Dia tinggal selama empat hari di rumahku.

Tetapi pada hari yang kelima, Happy kembali ke rumah Bapa Ani karena aku dan adik kecilku belum siap menjaga Happy. Bapaku berkata, “Jika kamu kelas enam, Bapa akan memberimu anjing baru.”

Baca juga: Piala Pertama Kita yang Patah dan Terlupakan

Ketika Happy datang, itu membuatku sungguh gembira. Happy sungguh imut. Setiap aku dan ayahku pulang, Happy selalu menunggu kami di depan rumah. Kami bermain trik. Setiap malam, Happy kedinginan. Setelah selesai makan, aku menyelimutinya dan memberinya ciuman malam.

Ketika Bapa Ani menjemput Happy, aku masih di sekolah. Waktu Bapa memberitahu bahwa Bapa Ani sudah menjemput Happy, itu membuatku sungguh sedih. Happy sungguh baik denganku dan keluargaku.

BACA JUGA
Cerita Rana - Puisi "Ayah" dan Cerita "Tanggung Jawabku"

Adik kecilku, Lino, kalau bertemu dengannya kadang-kadang memegang ekornya, atau melemparnya dengan batu. Dia juga agak takut kalau Happy ada di dekatnya. Tetapi dia senang melihatnya.

Aku senang pernah mempunyai Happy. Walapun Happy kini tak ada di dekatku, aku tetap menganggap dia sebagai anjing kecilku.

Ruteng, 18 September 2017Rana | tinggal di Ruteng. Saat ini sekolah di SDK Ruteng V

Catatan:

Bapa Ani: Dalam tradisi Katolik, ketika dibaptis, seorang anak ‘diserahkan’ ke dalam tanggung jawab orang tua yang lain. Disebut sebagai Orang Tua Serani (Bapa dan Mama Serani). Sepanjang hidupnya, anak-anak serani mereka akan memanggil mereka dengan Bapa Ani dan Mama Ani. Pernah nonton The God Father? Yup. Bapa Ani itu sama dengan The God Father.

Ketika mengarang cerita ini, Rana belum bisa menulis. Dia meminta Bapa menuliskannya sementara dia bercerita.

Bagikan ke:

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *