cerita rana rumah tercinta blog ranalino ruteng

Cerita Rana – Rumah Tercinta

Anak merekam pengalaman hariannya di kepala. Ketika diminta menceritakannya kembali, anak menuturkannya dengan singkat. Seperti cerita Rana tentang rumah berikut ini.


Oh, iya. Agar seorang anak dapat menyelesaikan seluruh ceritanya dengan baik, pendengar (orang tua, pengasuh, kakak) harus menunjukkan perhatian penuh saat proses berlangsung. Hindari memberi hanya setengah perhatian. Toh, waktu bercerita seorang anak tidak akan berlangsung sangat lama.

Cerita Rana – Rumah Tercinta

Oleh: Rana Maria Bellarmin

Hai.. Namaku Rana.
Impianku adalah menjadi pelukis dan menjualnya jika selesai.
Aku juga suka membuat cerita.

Aku memiliki adik kecil yang bernama Lino.
Dia suka bermain bola, dan kadang-kadang ia bercanda dengan memukulku.
Tetapi, dia juga suka menciumku. Setiap kali kakak-kakakku pura-pura tidur, Lino juga mencium mereka.

Ayahku sungguh baik. Tetapi kadang-kadang dia iseng pada adikku.

Aku pernah mendapatkan pelajaran yang baru tentang bully. Karena temanku memukulku, saat Ayahku menjemputku aku menceritakan tentang peristiwa itu. Mendengar cerita itu Ayah berkata, “Kamu harus berani. Ketika hal itu terjadi lagi, kamu harus membalasnya.”

Malamnya, aku, Mama dan Bapa membicarakannya. Saat itulah aku mengetahui pelajaran yang baru yang sungguh penting. Tentang apa yang harus kulakukan ketika seseorang memukulku.

Mamaku seorang dokter gigi yang sungguh baik. Tetapi jika ada yag menangis dan tidak mau dicabut giginya, itu akan merepotkan untuk Mamaku.

Aku suka lama kalau makan. Dan kadang-kadang Mamaku marah. Tetapi aku tahu, ha itu dia lakukan karena dia sayang padaku.

Ruteng, 25 September 2017

BACA JUGA
Semua Ayah yang Beruntung
Bagikan ke:

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *