10 Kutipan Inspiratif Lima Penulis Dunia plus Profil, Bagian 1

Banyak calon penulis yang memutuskan mencari pekerjaan lain, meninggalkan naskah hebat mereka karena putus asa; merasa bahwa mereka tidak bisa menulis sesuai aturan. Tapi Sommerset Maugham pernah bilang, “Tradisi itu penunjuk arah, bukan penjara.” 

10 kutipan inspiratif penulis dunia plus profil bagian 1
Mengenal kutipan inspiratif penulis dunia bisa diperoleh | Dok. RanaLino.ID

10 Kutipan Inspiratif Lima Penulis Dunia plus Profil, Bagian 1

Sebagian besar calon penulis yang saya temui, untuk tidak menyebut diri sendiri, rata-rata membutuhkan kutipan-kutipan inspiratif yang membuat mereka yakin bahwa keputusan mereka belajar menulis adalah hal yang tepat. Saya sendiri sesungguhnya merasa, setiap keputusan–tidak peduli betapa itu dianggap aneh oleh para tetangga–sepanjang itu bertujuan baik adalah sesuatu yang sudah tepat.

Tetapi tidak salah juga rasanya jika selalu muncul keinginan untuk mengetahui bagaimana orang-orang sebelum kita memandang hal yang mereka kerjakan dan membuat kutipan isnpiratif atas itu. 

Mereka barangkali tidak sungguh meniatkannya sebagai kutipan inspiratif. Kita yang membacanya bertahun-tahun kemudian yang merasa itu sungguh inspiratif; merasa mewakili apa yang sedang kita hadapi saat ini. Karena sadar atau tidak membaca beberapa kutipan penting memberi tambahan kepercayaan diri.

Saya memutuskan untuk membagi sepuluh kutipan inspiratif dari lima penulis dunia yang saya anggap dapat mewakili kebutuhan banyak calon penulis: merasa mantap dengan apa yang ingin dia lakukan. 

Ada Sommerset MaughamEnid BlytonErnest HemingwaySydney Seldon, dan Harper Lee pada bagian pertama ini. 10 Kutipan Inspiratif Lima Penulis Dunia plus Profil ini akan disajikan secara bersambung di menu creative writing pada blog ini. Mari simak 5 penulis dunia pertama yang saya pilih.

Sommerset Maugham (1874 – 1965)

Nama lengkapnya William Sommerset Maugham. Dia orang Inggris yang lahir di Paris Prancis pada tanggal 25 Januari 1974. Dia adalah penulis terkenal di eranya dan menjadi penulis dengan bayaran termahal sepanjang era 1930-an. Dia adalah seorang perawat pada mulanya. Pada masa perang dunia pertama, Sommerset Maugham bahkan pernah bergabung dengan palang merah di korps ambulans.

Tetapi dia meninggalkan dunia obat-obatan itu ketika pada tahun 1897 novelnya yang pertama “Liza of Lambeth” laris manis. Dia memutuskan menjadi sepenuhnya seorang penulis. 

Keputusan yang tepat karena setelahnya dia menulis banyak novel dan salah satu yang mendapat ulasan hebat adalah yang berjudul Of Human Bondage (1915). Adalah Theodore Dreiser, novelis dan kritikus paling berpengaruh di Amerika yang menyebut novel tersebut sebagai hasil kerja yang jenius yang dapat disejajarkan dengan simponi Beethoven.

Komentar Dreiser tersebut memberi jalan yang lapang pada karya Maugham dan membuat Of Human Bondage tak pernah berhenti dicetak ulang hingga kini. Meski Selina Hastings dalam bukunya yang berjudul The Secret Lives of Sommerset Maugham (2010) melaporkan bahwa Maugham adalah seorang homoseksual, toh dia pernah menjalin hubungan dengan Syrie Wellcome. Seorang anak perempuan lahir dari hubungan itu dan diberi nama Mary Elizabet Maugham (1915-1998). 

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Kisah cinta Sommerset Maugham dan Syrie terjadi ketika Syrie masih menjadi istri Henry Wellcome. Henry kemudian menceraikan Syrie dan Maugham menikahinya dua tahun setelah anak mereka lahir atau pada tahun 1917. Pernikahan itu tidak bahagia.

Sommerset Maugham kemudian tinggal dengan pasangan hidupnya, berturut-turut Gerald Haxton sampai tahun 1944 dan setelahnya bersama Alan Searle sampai pada kematiannya pada tanggal 16 Desember 1965. Haissss… kenapa malah sa utak-atik Om pu kehidupan pribadi e? Sa kan sudah seharusnya tulis diap kutipan keren to? Tenang. Itu akan ada beberapa baris kemudian. 

Sebelum sampai ke sana, sa mau cerita dulu bahwa Of Human Bundage yang terkenal itu telah beberapa kali diangkat ke layar lebar, yakni tahun 1934, 1946, dan 1964. Maugham adalah salah seorang travel writers paling penting sepanjang perang dunia pertama. Salah satu karyanya pada masa ini adalah The Gentleman in the Parlour, tentang perjalanan ke Burma, Siam, Kamboja dan Vietnam. 
Ini dia kutipan penting Sommeset Maugham: If you can tell stories, create characters, devise incidents, and have sincerity and passion, it doesn’t matter a damn how you write.” Jadi, tir perlu repot-repot dengan pikiran apakah kau sudah menulis dengan skema yang baik, tata aturan yang rapi; yang paling penting adalah kau bisa bercerita, kau bisa menciptakan karakter, merancang peristiwa, dan memiliki ketulusan dan hasrat, tir masalah kau mau tulis den cara bagemana. Tulis saja to
Sommerset Maugham barangkali merasa bahwa tradisi (baca: aturan-aturan baku) dalam menulis membuat banyak calon penulis tidak berhasil berkembang. Karenanya dia mengingatkan, “Tradition is a guide and not a jailer.” Yes, Dude. Itu hanya panduan. Jangan pernah mau tinggal dalam penjara aturan. Tulis saja dulu to? Yang utama adalah sampai ke hati pembaca dengan selamat dan meninggalkan sukacita di sana. Nah…

Enid Blyton (1897 – 1968)

Para maniak buku yang mulai membaca sejak usia kanak-kanak pasti mengenal Enid Blyton. Di Indonesia, buku-bukunya yang berjudul Lima Sekawan (The Famous Five) telah dicetak ulang saat ini. Saya ingat di era 1990-an, hari-hari saya selalu bersama Julian, Dick, Georgina, Anne, dan Timmy. Nama lengkap pengarang ini adalah Enid Mary Blyton, lahir di East Dulwich, South London, Inggris pada tanggal 11 Agustus 1897.

BACA JUGA
Pada Sebuah Panggung

Dia meninggal dunia di Hampstead, London pada tanggal 28 November 1968. Dia sempat menggunakan nama pena Marry Pollock. Karyanya yang pertama adalah kumpulan puisi 24 halaman berjudul Child Whispers (1922). 

Sukses secara komersial dia raih pada masa antara tahun 1934 sampai 1948. Pada rentang waktu itu dia meluncurkan sebuah novel petualangan yang panjang berjudul The Secret Island (1938). Saya sendiri berkenalan dengan bukunya pertama kali melalui seri lima sekawan yang saya punyai pertama kali yakni episode Di Sarang Penyelundup. Enid Blyton adalah satu dari beberapa prolific author di eranya; pengarang yang memiliki sangat banyak karya yang dipublikasi. 
Sejauh yang saya tahu, seri lima sekawan saja ada belasan (paling tidak yang sudah saya baca ketika kecil). Kenyataan prolific itu kiranya yang mendorong  BBC membuat film komersial berjudul Enid (2009), diperankan oleh Helena Bonham Carter, tentang dramatisasi kisah hidup Enid Blyton. 
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Rasanya tidak berlebihan kalau Enid Blyton masuk dalam daftar penulis paling produktif dalam sejarah. Menjelang akhir hayatnya dia meluncurkan dua novel yang masing-masing berjudul: The Man Who Stopped to Help dan The Boy Who Came Back. Apakah itu berarti bahwa dia tidak menemui kesulitan dalam karir kepenulisannya? Rasanya tidak. She’s just a human being like us, yang bertemu masalah hidup hampir setiap saat. Tetapi Enid Blyton menyarankan kita untuk tidak mudah menyerah. 

Dia bilang, “You’re trying to escape from your difficulties, and there never is any escape from difficulties, never. They have to be faced and fought.” Itu. Tir perlu menghindar kalo kau ada soal. Hadapi, berkelahilah! Tetapi tentu saja kita tidak disarankan untuk sepenuhnya menjiplak (copy paste) apa yang Enid lakukan dalam hidup.

Penulis ini pernah bilang, “I think people make their own faces, as they grow.” Yang perlu dilakukan di awal masa-masa berlatih menulis adalah mengambil pengaruh dari para penulis ternama. Tetapi pada perjalanannya, seseorang harus mampu menemukan gayanya sendiri. Kira-kira begitu!

Ernest Hemingway (1899 – 1961)

Nama lengkapnya adalah Ernest Miller Hemingway, lahir di Illionis, Amerika Serikat pada tanggal 21 Juli tahun 1899 dan meninggal dunia 19 hari sebelum ulang tahunnya yang ke-61 (2 Juli 1961). Saya ‘mengenal’ Hemingway melalui A Farewell to Arms (1929) yang mengingatkan pembaca pada pekerjaan Hemingway sebagai seorang jurnalis.

Novelnya yang berjudul The Old Man and The Sea (telah beberapa kali diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, terakhir oleh Sapardi Djoko Damono dengan judul “Lelaki Tua dan Laut”–membuatnya jadi tampak sebagai novel yang membosankan (*imho) adalah salah satu dari karya terbesarnya.

Baca juga: Pesan Moral Dongeng Anak, Untuk Siapa?

Novel ini terpusat pada Santiago, seorang nelayan tua yang berjuang melawan seekor ikan marlin raksasa di laut lepas, dianggap sebagai pencapaian baru dalam model penulisan Hemingway. Novel ini dianggap memiliki kemampuan hebat memasukkan simbol-simbol kitab suci termasuk kisah penyaliban (cfr: Esai Joseph Waldmeir bertajuk “Confiteor Hominem: Ernest Hemingway’s Religion of Man). The Old Man and the Sea dianugerahi Hadiah Pulitzer untuk Fiksi pada tahun 1953 lalu dipilih oleh Komite Nobel sebagai pemenang Hadiah Nobel untuk Kesusastraan pada 1954. 
Kutipan Ernest Hemingway paling terkenal–paling tidak sebagai satu yang sangat saya sukai–adalah: It’s none of their business that you have to learn to write. Let them think you were born that way.” Ya, belajar menulis tidak pernah harus menjadi urusan yang dibicarakan bersama. Biarkan semua orang berpikir bahwa kau memang terlahir untuk menjadi penulis. Saya kira demikian! 
Tetapi di saat yang lain, jika kau memutuskan untuk menjadi penulis, ingatlah kutipan penting lainnya dari penulis ini: “As a writer, you should not judge, you should understand.” Saya cenderung membacanya sebagai, let your characters live their lifes. Kau tentu saja sangat tidak disarankan untuk menghakimi tokoh yang kau ciptakan sendiri. Paling tidak itu yang saya tahu Tuhan lakukan sepanjang zaman tentang manusia ciptaannya. Aeh…

Sydney Sheldon (1917 – 2007)

Seperti Hemingway, Sydney Sheldon, seperti Ernest Hemingway adalah penulis yang lahir di negara bagian Illionis, Amerika Serikat. Novel-novel penulis kelahiran 11 Februari 1917 ini berisi kisah-kisah seru seputar mafia peradilan, detektif, dan hal-hal lain yang selalu berdasarkan riset yang kuat. Barangkali itulah yang membuat novel-novelnya mendunia; berisi kisah-kisah tersembunyi yang direportase dengan baik–pembaca menjadi percaya.

BACA JUGA
Hamka, Cinta Kami Sering Kandas

Tentang ini Sheldon pernah mengatakan, “Kalau saya menulis latar tempat, artinya saya pernah ada di tempat itu. Kalau saya menulis tentang makanan orang Indonesia, saya pernah mencicipinya di restoran; saya pikir kita tidak bisa membohongi para pembaca.” 

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Ada masa dalam hidup penulis ini di mana dia mengidap gangguan bipolar disorder, yakni gangguan pada perasaan akibat masalah di otak, ditandai dengan perpindahan mood, pikiran, dan perubahan perilaku. Bertahun-tahun dia bergumul dengan fase itu, tetapi juga tetap menghasilkan buku-buku dan naskah film yang hebat.

Novelnya yang paling dipuja penggemarnya adalah If Tomorrow Never Comes (1985), dan naskah filmnya yang meraih penghargaan penting adalah The Bachelor and The Bobby-Soxer (1947). Shidney Sheldon meninggal dunia karena pneumonia pada tanggal 30 Januari 2007. 

Kutipannya yang saya rasa paling penting untuk para penulis pemula adalah: “A blank piece of paper is God’s way of telling us how hard it to be God.” Misalkan kau percaya bahwa menulis itu adalah pekerjaan menciptakan kehidupan tokoh sama seperti Tuhan menciptakan manusia, maka seperti yang Sheldon katakan, kertas kosong di hadapanmu adalah peringatan bahwa pekerjaan menulis itu bukan pekerjaan main-main. It’s always hard to be God, Kawan. Kita sepakat bahwa menjadi Tuhan itu tidak pernah mudah bukan? 
Tetapi sesungguhnya yang sering membuat seorang penulis pemula begitu cepat menyerah adalah karena orang-orang di sekitarnya adalah kumpulan orang-orang yang berniat mematahkannya. Olokan, ejekan, saran agar segera membeli kamus, bahkan saran agar sebaiknya segera memikirkan cita-cita lain daripada menjadi penulis sering diperoleh para calon penulis. 
Tentang ini Sydney Sheldon berusaha mengingatkan pentingnya sikap pantang mundur. Sheldon once said: “Don’t give up. There are too many nay-sayers out there who will try to discourage you. Don’t listen to them. The only one who can make you give up is yourself.” Well, kalo kau pikir kau su benar-benar tir berdaya di kepenulisan, tir apa-apa. Menyerah su. Asal itu adalah kaup keputusan sendiri. Jangan menyerah hanya karena orang lain bilang kau sebaiknya menyerah. Itu to?

Harper Lee (1926 – 2016)

Nama lengkapnya adalah Nelle Harper Lee. Dikenal dengan nama Harper Lee, penulis novel terkenal To King a Mockingbird ini pernah menarik diri dari penampilan publik setelah publikasi pertamanya melambungkan namanya di Amerika. Tidak jelas alasan Harper Lee menarik diri.

Beberapa menduga karena dia mengalami writer’s block, sementara yang lain beranggapan bahwa sikap itu diambil lantaran Lee merasa dirinya tidak akan mampu mengulang sukses To Kill a Mockingbird. Dia bahkan dikabarkan bergabung di sebuah ‘kuil’ yang berisi kumpulan penulis terkenal Amerika pada masa ‘istirahat’ itu. 

Harper Lee memang sepertinya mengalami apa yang oleh sebagian penulis yang begitu cepat terkenal umumnya rasakan: “Dapatkah saya menghasilkan karya yang lebih baik dari ini?” Toh pada akhirnya, Lee tidak lagi menghasilkan karya fenomenal setelah To Kill a Mockingbird. Buku keduanya yang berjudul Go Set a Watchman yang dipublikasi puluhan tahun kemudian justru adalah manuskripnya yang pertama; ditulis sebagai draf sebelum dia mulai menulis To Kill a Mockingbird yang hebat itu. 
Harper Lee lahir di Alabama tanggal 28 April 1926, dan meninggal dunia (juga di Alabama) pada tanggal 19 Februari 2016 di usianya yang ke-89 tahun. Saya begitu sedih ketika dia meninggal dunia karena merasa Harper Lee adalah benar-benar penulis yang luar biasa dalam menitipkan isu-isu hak asasi manusia karakter yang dia ciptakan. Saya membaca dua bukunya secara berurutan di awal tahun 2016. Bulan Januari menyelesaikan To Kill a Mockingbird dan beberapa hari sebelum dia dikabarkan meninggal dunia saya baru saja selesai membaca Go Set a Watchman
Harper Lee adalah salah satu novelis penting di Amerika dan juga dunia. Beberapa kali karakternya muncul di film (sebagai pribadi atau sebagai tokoh yang mirip), seperti di Capote (2005) diperankan oleh Catherine Keener dan di film Infamous (2006), diperankan oleh Sandra Bullock, serta beberapa screenplay lain dan tv series
Tentang menulis, Lee mengatakan: “Writing is a process of self-discipline you must learn before you can call yourself a writer. There are people who write, but I think they’re quite different from people who must write.” Yup! Menulis itu adalah sebuah latihan kedisiplinan personal sebelum seseorang boleh menyebut dirinya penulis. Banyak orang menulis, tetapi mereka tetap berbeda jika dibandingkan dengan orang-orang yang harus menulis. Di kesempatan lain, Harper Lee bilang, “You never really understand e person until you consider things from his point of view.” 
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
BACA JUGA
FF100K Karina - Kenangan

Saya pikir ini tentang menciptakan karakter. Banyak penulis terjebak menceritakan dirinya melalui karakter yang dia ciptakan. Padahal semula dia ingin menciptakan seseorang yang lain. Kita perlu belajar melihat dunia dari karakter-karakter yang kita ciptakan dan bukan bercerita kepada dunia tentang kita sendiri melalui mereka. Aih… sedap betul im.

10 Kutipan Inspiratif Lima Penulis Dunia

Sebelum mengakhiri tulisan ini, saya tulis saja lagi secara berurutan kutipan-kutipan inspiratif para penulis dunia yang saya tampilkan di postingan pertama ini.
  1. If you can tell stories, create characters, devise incidents, and have sincerity and passion, it doesn’t matter a damn how you write – Sommerset Maugham
  2. Tradition is a guide and not a jailer  – Sommerset Maugham
  3. You’re trying to escape from your difficulties, and there never is any escape from difficulties, never. They have to be faced and fought – Enid Blyton
  4. I think people make their own faces, as they grow – Enid Blyton
  5. It’s none of their business that you have to learn to write. Let them think you were born that way – Ernest Hemingway
  6. As a writer, you should not judge, you should understand – Ernest Hemingway
  7. A blank piece of paper is God’s way of telling us how hard it to be God – Sydney Sheldon
  8. Don’t give up. There are too many nay-sayers out there who will try to discourage you. Don’t listen to them. The only one who can make you give up is yourself – Sydney Sheldon
  9. Writing is a process of self-discipline you must learn before you can call yourself a writer. There are people who write, but I think they’re quite different from people who must write – Harper Lee
  10. You never really understand e person until you consider things from his point of view – Harper Lee
Akhirnya selamat menulis. Yang penting untuk diketahui bersama adalah bahwa profil penulis yang saya tampilkan di sini dirangkai dan saya terjemahkan dari berbagai sumber seperti writersdiggest, goodreads, huffingtonpost, dan beberapa sumber lain termasuk ensiklopedia bebas wikipedia.

Jika kawan sekalian ingin mengenal lebih detail tentang para penulis itu, tentu saja sangat baik untuk mencarinya sendiri pada sumber-sumber yang lebih lengkap. 

Tetapi di atas segalanya, yang paling penting adalah membaca karya-karya mereka dan menangkap pengaruh dari sana. Terlampau bergantung pada kutipan membuat kita merasa ‘terlalu percaya diri’. Padahal hemat saya, sebelum menulis, seseorang harus membaca dan membiarkan beberapa buku memberi pengaruh padanya.

Salam
Armin Bell
Ruteng, Flores
Bagikan ke:

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *