Pelatihan Public Speaking untuk Pelajar dan Hasil Karya Mereka

Selama dua hari, Sabtu dan Minggu, 25 dan 26 Maret 2017, saya dipercaya menjadi fasilitator dalam kegiatan Pelatihan Public Speaking untuk Pelajar. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Wahana Visi Indonesia atau WVI ADP Manggarai di Aula Efata, Ruteng Manggarai.

pelatihan public speaking untuk pelajar dan hasil karya mereka
Praktek Public Speaking di Aula Efata, Ruteng Manggarai, 26 Maret 2017

Pelatihan Public Speaking untuk Pelajar

Para peserta berasal dari Desa Buar dan Desa Bangka Ruang, Kecamatan Ruteng, terdiri dari pelajar SD (hanya satu orang), pelajar SMP dan SMA. Pendamping kelompok anak binaan WVI di wilayah tersebut adalah Om Gerardus Omat. Ketika menginformasikan tentang rencana kegiatan ini, Om Gerardus menyampaikan beberapa hal yang menjadi dasar diselenggarakannya pelatihan public speaking itu.

Menurutnya, alasan utama adalah kebutuhan akan ‘lahirnya’ generasi muda yang berani menyampaikan pendapatnya di hadapan publik. “Selama ini, rata-rata kebutuhan anak diusulkan oleh para orang tua atau orang dewasa. Akibatnya, ada bias pada kebutuhan riil dan usulan yang disampaikan tersebut,” terang Om Gerardus.

Sebagai usaha agar “usulan kebutuhan anak disampaikan oleh anak sendiri” bisa terwujud, baru-baru ini sebagian pelajar dilibatkan dalam musyawarah rencana pembangunan desa atau MUSRENBANGDES di wilayah setempat.

Karena belum terbiasa ‘melakukan kegiatan bicara di depan umum secara runtut dan terencana dengan tujuan tertentu’, para pelajar yang terlibat dalam kegiatan tersebut masih mengalami kesulitan. Kondisi lingkungan yang tidak terbiasa ‘mendengar anak-anak’ juga menjadi kesulitan lain.

Sebelum mengikuti kegiatan pelatihan public speaking di Aula Efata, Ruteng Manggarai, Om Gaspar telah melakukan kegiatan awal berupa latihan memimpin rapat di sekolah. Hasil kegiatan itu terlihat dari meningkatnya kepercayaan diri anak saat mengikuti pelatihan public speaking untuk pelajar.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Dalam kegiatan tersebut, saya menyajikan dua materi yakni:

Model kegiatannya adalah penggabungan antara metode ceramah dan metode interaktif. Sebagai tugas akhir, para peserta yang terbagi dalam lima kelompok diminta menyiapkan satu naskah pidato, dan melakukan presentasi. Kegiatan berlangsung menarik, dan satu naskah dipilih untuk disiarkan di RanaLino.ID.

Hasil Karya Mereka

Topik: Kebersihan Lingkungan

Judul: Pentingnya Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah

Oleh: Kelompok 1

Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua!

Yth. Bapak Armin Bell selaku fasilitator,
Yth. Bapat Gerardus Omat selaku Pendamping,
Serta teman-teman sekalian yang saya kasihi!

Pertama-tama, saya mengajak kita semua mengucap syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat walafiat.

Teman-teman sekalian yang saya hormati,

Pada kesempatan ini izinkanlah saya menerangkan topik sederhana tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah, yang berkaitan dengan kehidupan kita sehari-hari di lingkungan sekolah.

Teman-teman yang saya hormati,

Seringkali kita melihat slogan-slogan di berbagai tempat terutama di sekolah yang isinya mengaja kita menjaga kebersihan lingkungan. Akan tetapi slogan-slogan kampanye tersebut tidak kita pedulikan. Slogan tadi berfungsi hanya seperti hiasan belaka, slogan tanpa isi. Padahal sesungguhnya isi slogan tersebut sangat penting bagi kita.

Banyak slogan yang mengajak kita untuk menjaga kebersihan, tapi apa kenyataannya? Siswa masih membuang sampah sembarangan, siswa merobek-robek kertas di dalam kelas, dan bila mengkonsumsi jajanan, bungkusannya dibuang sembarang tempat; padahal di tempat-tempat tersebut telah disediakan tempat sampah.

Tentu kita tidak mau sekolah menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan sampah. Di samping itu, sampah yang ktia buang sembarangan tadi juga dapat mencemari lingkungan, baik di dalam maupun di luar kelas. Juga dapat menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman.

Demi terciptanya lingkungan asri, perlu diadakan tindakan-tindakan yang bersifat mencegah dan mengatasi masalah yang ada. Tindakan-tindakan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Guru selalu memberi contoh dengan membuang sampah pada tempatnya.
  2. Guru wajib menegur dan menasihati siswa yang membuang sampah sembarangan, terutama pada saat siswa-siswi makan dan minum dalam kelas, bungkusannya disimpan pada tempat yang tepat sebelum dipindahkan ke tempat sampah.
  3. Mencatat siswa-siswi yang membuang sampah di sembarang tempat pada buku saku atau buku pelanggaran.
  4. Membuat tata tertib yang isinya tentang pemberian denda terhadap siswa sebesar dua ribu rupiah untuk setiap melanggar satu tata tertib sekolah yang berhubungan dengan kebersihan lingkungan sekolah.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Dengan tindakan-tindakan tersebut maka kebersihan sekaligus kedisiplinan akan tercapai. Selain itu juga dapat mengharumkan dapat mengharumkan nama baik sekolah karena diakui oleh masyarakat sekitar sekolah karena diakui oleh masyarakat sekitar sekolah bahwa anak di sekolah kita dispilin dan patuh terhadap aturan.

Marilah kita mulai menjaga kebersihan demi terciptanya suasana yang menyenangkan bagi kita maupun orang lain.

Demikianlah pidato singkat tentang pentingnya menjaga kebersihan yang dapat kami sampaikan, semoga pidato singkat ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan, dan terima kasih.

Kelompok 1: Rofinus Bagung, Berenikan A. Ilan, Yohanes Damar, Lodovitus Agung, Afrida S. Hajum, Viktoria Dilus, Mariana Jaisa, Mariana Jaisa, Seravina Setia, Angela L.I. Janggur, Waldetrudis J. Putri, Filomena Yurni.

Catatan:
Selama kegiatan ini, rata-rata peserta terlibat dengan sungguh-sungguh. Mengajukan pertanyaan, menyampaikan jawaban, serta berdialog dalam bahasa Indonesia yang sangat baik. Potensi ini sangat baik untuk terus didampingi, sehingga anak-anak Manggarai tumbuh menjadi generasi yang hebat.

Salam
Armin Bell
Ruteng, Flores

PS: Terima kasih kepada WVI ADP Manggarai yang telah memungkinkan kegiatan ini berlangsung, dan terutama karena telah mendampingi anak-anak Manggarai di beberapa wilayah kecamatan. 

Tanggapan Anda?

Scroll to Top
%d blogger menyukai ini: