bahan ajar jurnalistik dasar berita satu blog ranalino

Jurnalistik Dasar: Berita (Satu)

Dalam dunia jurnalistik, informasi–sebagai produk utamanya–dibagi menjadi dua, yakni: berita (news) dan pandangan (views).


Jurnalistik Dasar: Berita (Bagian Pertama)

Berita adalah produk jurnalistik yang paling utama. Setiap karya jurnalistik (kegiatan kewartawanan) akan berujung pada lahirnya berita yang kemudian dinikmati oleh masyarakat luas melalui media massa.

Pengertian

Ketika membahas topik dasar-dasar jurnalistik, secara umum pikiran kita akan langsung tertuju pada kata “berita” atau “news”.

Ada banyak definisinya. Salah satu definisi yang dikenal luas yakni: Laporan mengenai suatu peristiwa atau kejadian yang terbaru (aktual); laporan mengenai fakta-fakta yang aktual, menarik perhatian, dinilai penting, atau luar biasa.

Beberapa literatur menyebutkan bahwa kata news mengandung pengertian yang penting karena di dalamnya terdapat kata new yang artinya adalah “baru”. Dari sini kemudian berkembang tuntutan bahwa berita harus mempunyai nilai kebaruan atau selalu mengedepankan aktualitas.

Baca juga: Saya, Media Massa, dan Foto Tanpa Caption

NEWS sendiri sering dianggap sebagai akronim dari north, east, west, south (empat arah mata angin) yang kemudian mengandung makna bahwa dalam proses pengumpulan informasi, jurnalis/wartawan wajib menjangkau semua arah (mengutamakan keberimbangan) dan tidak membatasi diri pada satu atau dua sumber saja.

Nilai Berita

Meski proses pengumpulan materinya telah dilakukan dengan baik namun tidak semua hal yang dikoleksi oleh seorang jurnalis dapat disebut news. Dibutuhkan beberapa proses lain agar menjadi layak disajikan dan haruslah memuat nilai berita, mencakup beberapa hal berikut:

  1. Objektif: Berdasarkan fakta, tidak memihak.
  2. Aktual: Terbaru, belum basi.
  3. Luar Biasa: Besar, aneh, janggal, tidak umum.
  4. Penting: Pengaruh atau dampaknya bagi orang banyak;menyangkut orang penting/terkenal.
  5. Jarak: Familiaritas, kedekatan (geografis, kultural, psikologis).

Lima nilai di atas umumnya sudah dianggap cukup dalam menyusun berita. Namun beberapa pihak menyebutkan ada dua belas hal yang harus dikandung oleh sebuah berita (tidak harus semuanya dalam satu sajian), yakni:

  1. Sesuatu yang unik;
  2. Sesuatu yang luar biasa;
  3. Sesuatu yang langka;
  4. Sesuatu yang dialami, dilakukan, atau menimpa orang penting (tokoh);
  5. Menyangkut keinginan publik;
  6. Yang tersembunyi;
  7. Sesuatu yang sulit untuk dimasuki;
  8. Sesuatu yang belum banyak atau umum diketahui;
  9. Pemikiran dari tokoh penting;
  10. Komentar atau ucapan dari tokoh penting;
  11. Kelakuan atau kehidupan tokoh penting; dan
  12. Hal lain yang luar biasa.
BACA JUGA
Seorang Wartawan di Manggarai Timur Minta Uang Atas Nama Dewan Pers, Bagaimana Posisi Kita?

Meski demikian, dalam kenyataannya, tidak semua nilai itu akan kita pakai. Hal yang paling utama adalah adanya aktualitas dan hadirnya obyektivitas dalam informasi yang disebarkan pada khalayak.

Anatomi Berita

Seperti manusia yang terdiri dari kaki, tangan, kepala, perut, dan lain-lain, news juga mempunyai bagian-bagian. Beberapa bagian yang umumnya ada adalah:

  • Judul atau Kepala (Headline)
  • Baris Tanggal (Dateline)
  • Teras (Lead/Intro)
  • Tubuh (Body)

Bagian-bagian tersebut tersusun secara terpadu. Susunan yang paling sering didengar ialah susunan piramida terbalik. Metode ini menonjolkan inti berita dengan baik dan memberi kemudahan kepada khalayak dalam memahami atau mengerti isinya.

Baca juga: Media Massa Online dan Soal-Soal di Sekitarnya

Umumnya, saran penulisan dengan menggunakan piramida terbalik bertujuan untuk paling tidak dua hal: 1)memudahkan atau mempercepat pembaca dalam mengetahui apa yang disampaikan; 2)memudahkan redaktur memotong bagian tidak/kurang penting dalam proses penyuntingan atau editing. (Bersambung)

2 Oktober 2012

Salam dari Ruteng

Armin Bell

Gambar dari Geti.id.

Bagikan ke:

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *